Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan yang berhasil di catatkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya sepanjang 2019 mencapai Rp 2,65 triliun dari 85.486 peserta. Jumlah tersebut meningkat 4,78% dari realisasi tahun sebelumnya.
Dengan realisasi tersebut, DPLK Jiwasraya berharap dana kelolaan serta return on investment (ROI) bisa meningkat tahun ini. “Dalam rencana bisnis tahun 2020, DPLK Jiwasraya menargetkan tingkat pertumbuhan aset sebesar 12% dari aset dana kelolaan 2019 serta ROI tumbuh 6,5% secara year on year (yoy),” kata Direktur Eksekutif DPLK Jiwasraya Jasnovari, dikutip dari Jiwasraya Magazine, Senin (17/2).
Dengan peningkatan aset kelolaan tersebut tentunya akan meningkatkan kontribusi DPLK Jiwasraya kepada pendiri yakni Asuransi Jiwasraya. Menurut Jasnovaria, kontribusi fee DPLK Jiwasraya pada 2019 kepada pendiri adalah 105,33% dari target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Asosiasi DPLK resmikan kepengurusan periode 2019-2023
Untuk memenuhi target tahun ini, DPLK Jiwasraya telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari memperluas pasar baru lewat program pensiun iuran pasti (PPIP). Selanjutnya meningkatkan jumlah peserta individu baru serta kontribusi iuran dari peserta individu.
“Kami juga akan meningkatkan edukasi terkait produk DPLK Jiwasraya ke masyarakat luas melalui media sosial, iklan dan lainnya. Serta memaksimalkan pelayanan aplikasi DPLK berbasis web dan membangun aplikasi mobile untuk memudahkan peserta mengetahui informasi kepesertaan,” jelasnya.
Perusahaan ini juga akan mempertahankan portofolio peserta eksisting dan menggali potensi penambahan iuran dari peserta individu atau grup. Kemudian memberikan ekstra benefit bagi calon peserta dari grup yang potensial berupa asuransi kematian atau kecelakaan.
Baca Juga: Jiwasraya manfaatkan pasar dari karyawan BUMN untuk perbaiki likuiditas
DPLK Jiwasraya juga akan melakukan penempatan instrumen investasi sesuai pilihan peserta dan sesuai dengan pedoman investasi yang telah ditetapkan pendiri. Selain itu juga melaksanakan tata kelola yang baik yang mengedepankan manajemen risiko.
“Untuk mendapatkan peserta baru, DPLK Jiwasraya berusaha melakukannya dengan strategi business to business dengan pola sinergi BUMN karena kekuatan perusahaan sebagai BUMN masih menjadi hal yang dapat dibanggakan,” imbuh Jasnovari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News