kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang 2020, empat perbankan BUKU I naik kelas


Senin, 12 Oktober 2020 / 15:49 WIB
Sepanjang 2020, empat perbankan BUKU I naik kelas
ILUSTRASI. Tabungan Bank Yudha Bhakti yang kini berubah nama menjadi Bank Neo Commerce (BNC)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank cilik kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I masih banyak yang harus berjuang keras untuk naik kelas tahun ini. Sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minimal modal inti bank umum konvensional harus mencapai Rp 1 triliun akhir tahun ini atau sudah harus BUKU II.

Berdasarkan data OJK, terdapat total 13 bank konvensional BUKU I. Sepanjang tahun ini baru ada empat bank yang sudah naik kelas ke BUKU II, terbaru datang dari PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) atau sebelumnya bernama Bank Yudha Bhakti.

Adapun tiga bank yang sudah terlebih dulu naik kelas ke BUKU II. Pertama, Bank Royal atau bank digital BCA. Bank ini naik kelas pada Februari 2020 setelah BCA melakukan penambahan modal sebesar Rp 1 triliun.

Baca Juga: Ada dana nganggur, BCA Finance siap lunasi obligasi jatuh tempo senilai Rp 842 miliar

Lalu PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) naik kelas lewat mekanisme privat placement di mana pemegang saham eksisting Danadipa Artha Indonesia menambah modal. Kemudian, ada Bank Jago yang sebelumnya bernama Bank Artos yang naik kelas setelah melakukan penambahan modal lewat right issue.

Bank Neo Commerce telah resmi menyandang predikat sebagai bank umum kegiatan usaha (BUKU) II terhitung sejak 18 September 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengukuhkan status naik kelas bank yang sebelumnya bernama Bank Yudha Bhakti itu.  Dengan begitu, kini masih ada 9 lagi bank umum konvensional BUKU I. 

Bank Neo Commerce naik kelas setelah melakukan penambahan modal lewat right issue Juli 2020 dan berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp 150 miliar. Dana tersebut telah ditempatkan pada rekening khusus Bank Neo Commerce sejak 4 Agustus 2020. 

"Dengan tambahan dana hasil dari rights issue sebesar Rp 150 miliar, modal inti perusahaan mencapai Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 928,62 miliar per 31 Agustus 2020," kata Agnes Fibri Triliana Sekretaris Perusahaan BNC dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (12/10).




TERBARU

[X]
×