kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang 2020, penyaluran pinjaman Amartha tumbuh 21,22% yoy


Jumat, 01 Januari 2021 / 15:30 WIB
Sepanjang 2020, penyaluran pinjaman Amartha tumbuh 21,22% yoy
ILUSTRASI. Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pinjam meminjam fintech peer to peer lending PT Amartha Mikro Fintek tetap mengalir deras di tengah pandemi. Hingga Desember 2020, Amartha berhasil menyalurkan pinjaman senilai Rp 2,92 triliun, meningkat 21,22% year on year (yoy).

Pinjaman itu telah disalurkan kepada 588.283 perempuan pengusaha mikro di desa. Jumlah itu tumbuh 11,65 yoy dibandingkan periode yang sama di 2019.
Secara makro aktivitas UMKM mulai pulih kembali. Di 2021, Amartha sangat optimistis seiring dengan pemulihan ekonomi, kualitas penyaluran pendanaan juga akan semakin membaik.

Oleh sebab itu, Amartha menargetkan penyaluran sebesar Rp 2,6 triliun pada 2021. Permodalan tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 650.000 perempuan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

Selain itu, beberapa strategi telah disiapkan untuk dapat melayani 1 juta mitra secara akumulasi di tahun depan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital untuk meningkatkan inklusi digital UMKM di desa.

Baca Juga: Amartha targetkan penyaluran Rp 2,6 triliun untuk UMK Desa pada 2021

“Kami akan memperluas produk dan meluncurkan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa, salah satunya melalui program smartphone masuk desa”, ujar Founder dan CEO Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangan tertulis pada Jumat (1/1).

Amartha berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan digital melalui penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM informal dengan menerapkan framework strategi inklusi keuangan yang terdiri dari tiga pilar, yaitu pertama menciptakan produk keuangan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka.

Kedua adalah mengurangi biaya transaksi dengan menghadirkan layanan keuangan digital di tempat tinggal pengguna, termasuk dengan cara difasilitasi agen di lapangan misalnya.

Ketiga, mengurangi barrier of access yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geografis tetapi juga faktor pengetahuan dan infrastruktur digital.

“Smartphone masuk desa adalah langkah penting berikutnya setelah selama ini Amartha berhasil mengakselerasi upaya peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM perempuan di desa lewat modal kerja. #SaatnyaPerempuan untuk lebih sejahtera dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, serta adanya proteksi jiwa dan kesehatan,” tambah Hadi Wenas, Chief Commercial Officer Amartha.

Dengan memberikan akses pada teknologi dan membangun ekosistem digital memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan melalui partisipasi ekonomi, pengembangan sosial, dan memfasilitasi pembuatan keputusan yang terinformasi.

Bagi mitra Amartha yang sudah menggunakan teknologi, terdapat peluang pemanfaatan teknologi untuk mendukung pekerjaan, ruang ekspresi, dan menyediakan akses informasi.

Selanjutnya: Amartha sudah salurkan pinjaman Rp 2,92 triliun ke 583.037 pengusaha mikro perempuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×