Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Selama ini, perbankan selalu mengeluh sektor riil tak bisa menyerap kredit mereka. Namun, kalau bekerja keras, sejatinya perbankan bisa terus menggenjot penyaluran kredit.
Tengok saja pencapaian Bank Danamon. Per September 2010 lalu, bank yang mayoritas sahamnya milik Temasek ini menorehkan penyaluran kredit Rp 77,37 triliun, meningkat 25% dari periode yang sama tahun lalu. "Target kredit kami tahun ini tumbuh 20%," ujar Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Danamon, Selasa (26/10).
Sebagian besar portofolio kredit tersebut berasal dari segmen mass market. Yang terbesar adalah sumbangan anak usaha Danamon, yakni Adira Finance, yang mencapai Rp 27,83 triliun. Kemudian sektor usaha kecil, menengah dan komersial menyumbang Rp 18,57 triliun, pembiayaan mikro sekitar Rp 14,64 triliun.
Dengan kredit sebesar itu, pendapatan bunga bersih Danamon terkerek 7% dibandingkan September 2009. Jumlahnya menjadi Rp 7,39 triliun.
Meski kredit tumbuh, non performing loan (NPL) tetap aman. Malah, NPL Danamon turun, dari 4% di kuartal III-2009 menjadi 3,1% di kuartal III-2010. Tapi, agresifnya penyaluran kredit menggerus rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Danamon menjadi 16,4%, dari 20,9% di September 2009. Demi mendongkrak permodalan, Danamon akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun di November ini.
Gencarnya penyaluran kredit membuat Danamon mencetak laba bersih di kuartal III 2010 sebesar Rp 2,2 triliun. Angka tersebut naik 61% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News