kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

September, piutang pembiayaan syariah Indosurya Finance turun 20,5% yoy


Senin, 08 Oktober 2018 / 20:13 WIB
September, piutang pembiayaan syariah Indosurya Finance turun 20,5% yoy
ILUSTRASI. Managing director Indosurya Muljadi Tjung


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosurya Inti Finance atau Indosurya Finance mencatatkan pertumbuhan negatif pada nilai piutang pembiayaan syariahnya.

Menurut Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung, piutang pembiayaan syariah pada periode Agustus tahun 2018 merosot hingga 17,7% yoy, sedangkan di bulan September, nilainya merosot hingga 20,5% yoy.

“Nilai piutang pembiayaan syariah pada bulan Agustus 2018 sebesar Rp 144,7 miliar, pada periode sama tahun lalu Rp 175,6 miliar sehingga turun 17,7% yoy,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (8/10).

Sementara itu di bulan September 2018, piutang pembiayaan syariah mencapai Rp 134,2 miliar. Pada periode sama tahun lalu, nilainya yRp 168,9 miliar. Sehingga angka ini turun 20,5% yoy.

Meski Mulyadi mengakui segmen bisnis syariah masih sangat terbuka lebar terlebih dengan populasi Indonesia yang mayoritas muslim, Ia enggan menyebutkan target pendanaan syariah perusahaannya. 

Ia bilang, saat ini perusahaan akan fokus menjalin kerja sama dengan pihak eksternal sekaligus mengembangkan produk keuangan syariah.

“Saat ini kami masih belum secara spesifik menargetkan pertumbuhan piutang pembiayaan syariah, hanya menargetkan untuk pertumbuhan angka yang lebih baik dari sebelumnya," ujarnya.

Salah satu yang menjadi fokus tahun ini adalah membentuk divisi marketing yang menangani portofolio syariah secara khusus. Indosurya juga bekerjasama dengan pihak eksternal yang memiliki segmen konsumen sesuai dengan pangsa syariah (travel haji dan umroh, BMT/Koperasi Syariah).

“Dari sisi produk, Kami mengembangkan produk pembiayaan modal kerja dan investasi yang lebih fleksible dengan menggunakan skema Musyarakah Muttanaqisah (MMQ), serta menggarap segmen yang lebih khusus seperti KPR Syariah,” pungkasnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Agustus 2018, outstanding pembiayaan syariah mencapai Rp 22,3 triliun. Sementara pada periode yang sama di tahun lalu, outstanding pembiayaan syariah masih sebesar Rp 33 triliun. Artinya secara tahunan, nilai outstanding pembiayaan syariah merosot hingga 32,4%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×