Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Sequis Life menargetkan perolehan laba lebih dari 20% di 2011. Tahun lalu laba Sequis Life sebesar Rp 180 miliar. Target pertumbuhan laba tersebut berjalan linier dengan target pertumbuhan premi. Tahun ini Sequis Life menargetkan perolehan premi sebesar Rp 1,9 triliun, tumbuh 26,67% dibanding perolehan di tahun sebelumnya Rp 1,5 triliun.
Presiden Direktur & CEO Sequis Life Tatang Widjaja mengungkapkan, dari perolehan premi tersebut, porsi new business sekitar 36% atau Rp 540 miliar. Targetnya tahun ini premi new business mencapai Rp 780 miliar. Keseluruhan new business tersebut berasal dari reguler premi.
Dari pencapaian premi di 2010, 75% adalah unitlink dan 25% tradisional. Penetrasi produk-produk tradisional sebagian besar dari luar Jawa, sementara untuk unitlink dominan peroleh berasal dari Jawa.
Salah satu strategi yang diterapkan Sequis Life untuk menggenjot pendapatan preminya adalah dengan menambah jumlah agen. Saat ini kanal keagenan masih mendominasi dari kontribusi premi, yaitu sekitar 92%. Sedangkan sisanya sebesar 8% berasal dari kanal bancassurance, telemarketing dan direct mailing.
Sementara itu Sequis Life juga melihat potensi untuk penjualan melalui televisi. Totalnya enam perbankan yang saat ini sudah menjalin kerjasama dengan Sequis Life, yang baru saja bergabung adalah Bank Windu Kentjana. Tatang mengaku pihaknya tidak menargetkan akan menggandeng berapa bank tahun ini. "Kami ingin memfokuskan kepada enam mitra perbankan tersebut," katanya.
Total agen yang dimiliki saat ini berjumlah 5.670 agen, dimana kesemuanya sudah berlisensi. Targetnya jumlahnya akan ditambah hingga mencapai 7.200 agen di tahun ini.
Saat ini aset Sequis Life sebesar Rp 6,8 triliun. Targetnya di 2011 total aset bisa tumbuh 20%. Komposisi penempatan investasi Sequis Life pada saham sebesar 80%. Sedangkan sisanya ada pada obligasi, reksadana, deposito dan properti. Sedangkan untuk produk non-unitlink 80% investasi pada obligasi.
Berbeda dengan Sequis Life, AXA Mandiri yang tahun ini menargetkan pertumbuhan laba di atas pertumbuhan industri atau sekitar 30% tidak menerapkan strategi khusus dalam pemasarannya. Target pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan target pertumbuhan premi. Di 2010 perolehan laba mencapai Rp 480 miliar. Sedangkan perolehan premi Rp 2,8 triliun.
Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo menjelaskan, saat ini totalnya produk AXA Mandiri dipasarkan di 1.300 cabang Bank Mandiri, 400 cabang Bank Syariah Mandiri, 200 cabang Bank Sinar Harapan Bali dan cabang-cabang dari Mandiri Tunas Finance.
Albertus mengungkapkan saat ini total nasabah Mandiri Group berjumlah lebih dari 10 juta. Sedangkan total pemegang polis AXA Mandiri baru mencapai 1,5 juta. "Masih besar pasar di Mandiri Grup yang belum kami garap,jadi kami akan memfokuskan pada pasar di Mandiri Grup terlebih dahulu" katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News