kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setahun pandemi, dana masyarakat di perbankan makin mekar


Minggu, 25 April 2021 / 19:13 WIB
Setahun pandemi, dana masyarakat di perbankan makin mekar
ILUSTRASI. Pandemi yang berlarut tak membuat masyarakat menarik dana simpanan di perbankan.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang berlarut tak membuat masyarakat menarik dana simpanan di perbankan. Bahkan setelah satu tahun Covid-19 mewabah Indonesia, penempatan dana di perbankan tetap mekar.

Padahal, masyarakat juga semakin gemar menempatkan dananya di pasar modal baik di instrumen surat utang maupun saham. Hal ini tak membuat dana pihak ketiga (DPK) di perbankan susut.

Data Bank Indonesia mencatat, total DPK perbankan tumbuh 9,36% secara year on year (yoy) menjadi Rp 6.539,1 triliun hingga Maret 2021. Bila dibandingkan secara kuartalan DPK bank masih tumbuh 1,24% QoQ dari posisi kuartal keempat 2020 sebesar Rp 6.459,1 triliun.

Bila dirinci lebih jauh, dana giro tumbuh melesat 15,82% yoy menjadi Rp 1.702,3 triliun hingga kuartal pertama 2021. Sedangkan secara kuartal giro industri bank juga tumbuh 7,74% QoQ dibandingkan akhir tahun lalu.

Baca Juga: BTN akan terus menekan biaya dana, begini strateginya

Lalu tabungan juga mengalami pertumbuhan 10,15% yoy menjadi Rp 2.151,8 triliun pada Maret 2021. Namun dibandingkan dengan Desember 2020, jumlahnya terkoreksi 1,95% QoQ.

Adapun deposito tumbuh 5,05% yoy menjadi Rp 2.685,1 triliun hingga tiga bulan pertama 2021. Nilai itu tumbuh tipis 0,02% dibandingkan kuartal keempat 2020.

PT Bank Central Asia Tbk, misalnya, berhasil membukukan pertumbuhan DPK 14,6% yoy dari Rp 741,02 triliun di Maret 2020 menjadi Rp 849,4 triliun pada Maret 2021. Nilai itu masih tumbuh 1% yoy dibandingkan kuartal keempat 2020.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang, DPK BCA ditopang dana murah yang berasal dari giro dan tabungan atau current account and savings account (CASA) yang naik 15,4% yoy mencapai Rp 655,8 triliun. Sementara itu, deposito berjangka meningkat 12,2% yoy menjadi Rp 193,6 triliun.

“Tingginya tingkat kepercayaan nasabah serta kuatnya franchise bisnis perbankan transaksi sebagai hasil pengembangan solusi digital secara konsisten, telah memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank. CASA berkontribusi sebesar 77,2% dari total dana pihak ketiga. BCA memproses 40,5 juta transaksi per hari secara rata-rata pada triwulan I 2021, naik dari 31,5 juta dari periode yang sama tahun lalu,” tutur Jahja pada pekan lalu.

Baca Juga: Milenial dominasi investor pasar modal, apakah produk perbankan ditinggalkan?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×