Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengungkap total nasabah kaya dengan saldo di atas Rp 500 juta konsisten meningkat 10% secara tahunan (YoY).
Hal ini diungkapkan Direktur Consumer Banking Bank Permata, Djumariah Tenteram. Mariah, begitu sapaan akrabnya, angka pertumbuhan ini konsisten terjadi sejak dua tahun terakhir.
“Balance (saldo)-nya juga mengalami peningkatan yang lebih kurang sama, sih, kurang lebih 10% sekitar itu juga,” terang Mariah, saat ditemui pasca Konferensi Pers Permata Bank Wealth Wisdom di Jakarta, Jumat (13/6).
Kendati saat ini kondisi perekonomian tak menentu, hal tersebut hanya berdampak pada nasabah kelas menengah ke bawah.
Baca Juga: Peluang Bisnis Baru, Bank Permata Menawarkan Kredit Properti Untuk Warga Asing
Meski begitu, Mariah enggan merinci lebih lanjut jumlah nasabah tajir dan masing-masing total saldo yang dia sebutkan.
Hanya saja, yang dikategorikan nasabah tajir berasal dari nasabah PermataBank Priority dengan minimal saldo Rp 500 juta. Selain itu, ada pula nasabah PermataBank Private dengan minimal saldo Rp 10 miliar.
Kendati gejolak ekonomi tak begitu memengaruhi simpanan nasabah ini, Djumariah mengaku ada sedikit pergeseran portofolio investasi nasabah tajir. Namun dia menekankan, hal tersebut dipengaruhi oleh profil risiko (risk appetite) masing-masing nasabah.
Baca Juga: Bank Permata Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan Capai US$ 12,61 Miliar di 2025
“Ada nasabah atau ada individu yang mungkin dia lebih konservatif, tapi ada juga yang lebih agresif, jadi tergantung daripada profil risiko daripada nasabah tersebut. Jadi apakah dilakukan balance portfolio atau tidak, portfolio itu pasti akan di-review dan dievaluasi oleh si nasabah dari waktu ke waktu,” terangnya.
Atas dasar tersebut, Bank Permata akan kembali menggelar acara edukasi finansial “Wealth Wisdom” yang ke-11 kalinya tahun ini yang akan digelar sejak Juni hingga September 2025. Salah satu agendanya yakni untuk membekali nasabah kiat-kiat berinvestasi sesuai profil risiko dan kondisi ekonomi yang tengah terjadi.
“Tapi kalau memang si nasabah atau individu ini merasa perlu berkonsultasi dengan kita, silakan, karena kita mempunyai relationship manager atau investment specialist atau dalam hal ini, wealth management specialist yang bisa memberikan masukan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
