kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Penyaluran Kredit Tumbuh 9%, Likuiditas Bank Permata Makin Ketat


Minggu, 16 Februari 2025 / 16:51 WIB
Penyaluran Kredit Tumbuh 9%, Likuiditas Bank Permata Makin Ketat
ILUSTRASI. Kredit yang telah disalurkan ke nasabah Bank Permata mencapai Rp 155 triliun sepanjang 2024, tumbuh sekitar 9% YoY


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas semakin nyata membayangi PT Bank Permata Tbk. Sebab, pertumbuhan kredit yang bank peroleh tak diimbangi dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang susut.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Permata, kredit yang telah disalurkan ke nasabah mencapai Rp 155 triliun sepanjang 2024. Penyaluran kredit tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 9% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Adapun, kredit tersebut paling banyak didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 89 triliun atau tumbuh 12% YoY. Artinya, kontribusi kredit korporasi mencapai 57,42% dari total kredit.

Sementara itu, sisanya merupakan kredit komersial dan kredit konsumer. Di mana, pertumbuhannya lebih kecil, masing-masing tumbuh 6% dan 4% secara total.

Baca Juga: Rasio Kredit Macet Bank-Bank Besar Kompak Mencatatkan Perbaikan

Sayangnya, pertumbuhan kredit tersebut tak diimbangi dengan DPK yang mereka miliki. Sebab, DPK Bank Permata justru tercatat menurun 1,45% secara tahunan menjadi Rp 185,84 triliun.

Oleh karenanya, tak kaget bila rasio likuiditas yang tercermin dalam Loan to Deposit Ratio (LDR) milik Bank Permata makin meningkat. Di mana, LDR mereka kini berada di level 83% dibandingkan tahun sebelumnya berada di level 75%.

“Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp 185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55%,” ujar Meliza M. Rusli, Direktur Utama Bank Permata, Sabtu (15/2).

Untungnya, pertumbuhan kredit Bank Permata diimbangi dengan kualitas aset yang semakin sehat. Ini tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1% dan 7,9%, membaik dibandingkan dengan 2,9% dan 8,7% di periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Lengkap! Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA-Mandiri-BNI-BRI-CIMB Niaga-Permata

Lebih lanjut, Meliza bilang pihaknya terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375% dan 97%. 

“Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” ujarnya.

Meliza pun optimistis kinerja Bank Permata semakin baik dibantu adanya sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali. 

“Kolaborasi ini mengintegrasikan jaringan yang luas dipadu dengan konsultasi bisnis dan finansial bertaraf internasional guna memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN,” tandasnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×