kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Siklus tahunan, simpanan giro di perbankan menyusut di awal tahun


Kamis, 21 Maret 2019 / 18:08 WIB
Siklus tahunan, simpanan giro di perbankan menyusut di awal tahun


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal tahun 2019, jumlah dana giro perbankan menyusut dari akhir Desember 2018 lalu. Merujuk analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) per Januari 2019, giro hanya tumbuh 1,9% menjadi Rp 1.555,3 triliun secara year on year (yoy) alias lebih rendah dari bulan sebelumnya Desember 2018 yang naik 5,2%. Pun secara month on month (mom) jumlah tersebut turun sebanyak 4,82%.

Bila dirinci berdasarkan mata uangnya, giro dalam rupiah turun dari Rp 910,6 triliun di Desember 2018 menjadi Rp 858,3 triliun alias susut 5,74%. Sementara giro valuta asing (valas) turun 2,11% mom menjadi Rp 296,9 triliun di akhir Januari 2019.

Dalam analisisnya, BI menyebutkan penurunan ini disebabkan penurunan dana giro milik nasabah di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat serta nasabah perorangan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id menyebut, penurunan tersebut merupakan siklus tahunan di awal tahun. Sebab, di awal tahun terutama kuartal I nasabah korporasi melakukan penarikan dana giro untuk keperluan perusahaan.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA, anggota indeks Kompas100) juga mencatat penurunan pertumbuhan giro pada bulan Februari 2019 dibanding periode sama tahun lalu. "Giro di CIMB Niaga masih tumbuh dari Desember 2018 ke Januari 2019, namun di Februari 2019 ada penurunan. Secara ytd (year to date) masih positif," ujar Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).

Lani memastikan, pada bulan Maret 2019 dana tersebut sudah akan kembali alias menanjak. Bank ini menargetkan dana giro masih bisa tumbuh di atas 10% sampai akhir 2019.

Sebagai gambaran, merujuk laporan keuangan bulan Januari 2019 posisi giro CIMB Niaga memang menyusut 12,15% secara yoy menjadi Rp 47,73 triliun. Meski begitu, dari bulan Desember 2018 ke Januari 2019 masih naik 10,53% mom.

Sementara Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengungkapkan, per Februari 2019 posisi giro Bank Jatim masih naik 15,97% secara yoy menjadi Rp 19 triliun. Meski begitu, di bulan Januari 2019 dibandingkan Desember 2018 memang terjadi penurunan.

"Januari 2019 turun sebesar Rp 22 miliar dibanding Desember 2018 dari Rp 19,16 triliun menjadi Rp 19,14 triliun," terangnya. Penurunan ini dikarenakan adanya penarikan dari beberapa nasabah individual maupun korporasi di awal tahun.

Sementara sampai akhir tahun, bank bersandi saham BJTM (anggota indeks Kompas100) memprediksikan simpanan giro bisa mencapai Rp 20,77 triliun atau naik 8,4% yoy.

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Bank BRI Agroniaga Tbk Agus Noorsanto mengatakan secara year on year (yoy) di bulan Maret 2019 simpanan giro akan mencapai Rp 1,15 triliun alias naik 7,47% secara yoy. Memakai asumsi tersebut, artinya dana giro di BRI Agro di bulan Maret 2019 turun dari bulan Desember 2018 yang mencapai Rp 1,9 triliun.

"Banyak penggunaan giro awal kuartal pertama oleh perusahaan dan biasanya akan meningkat terus setelah bulan Maret," tuturnya. Walau per Maret 2019 pertumbuhan giro masih tipis, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini meyakini giro bisa mencapai Rp 2,4 triliun akhir tahun alias tumbuh 24% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×