Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Maybank GMT Asset Management merupakan anak perusahaan konglomerasi jasa keuangan asal Malaysia, Maybank Asset Management (MAM) Group. MAM menawarkan solusi investasi melalui kehadiran lokal yang kuat di pasar-pasar utama ASEAN yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand.
Maybank GMT mendapatkan izin Manajemen Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nama GMT Asset Management, 2002 lalu. Setelah mendapatkan izin, perusahaan menyasar nasabah institusi dan ritel melalui produk reksadana dan discretionary funds. Masa-masa awal, GMT Aset Manajemen beroperasi dengan nilai asset under management (AUM) senilai Rp 39 miliar.
GMT Asset Management kemudian diakusisi Maybank Group melalui anak usahanya MAM pada Agustus 2013 lalu. Saat itu, MAM mengakuisisi 31.680 saham GMT. Jumlah itu setara dengan 99% modal disetor GMT atau senilai Rp 31,68 miliar. Sementara sisanya 1% modal disetor atau senilai Rp 320 juta masih dipegang PT GMT Kapital Asia.
Setelah diakusisi, Maybank GMT Asset Management masih mempertahankan jajaran direksinya yang lama, saat masih bernama GMT Asset Management. Marto Sutiono menjabat sebagai Direktur Utama Maybank GMT Asset Management, dan Rony A. Walliry menjabat sebagai Direktur Maybank GMT Asset Management.
"Tahun ini kami berencana menerbitkan beberapa reksadana terproteksi dan open end," ujar Marto. Saat ini sejumlah aset dasar yang dipegang oleh Maybank GMT antara lain obligasi Astra Sedaya Finance, obligasi BFI Finance Indonesia, obligasi BII Finance, obligasi Pegadaian, dan obligasi Siantar Top.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News