Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham-saham bank berkapitalisasi besar (big caps) mulai menunjukkan tren positif. Bahkan, saham emiten bank jumbo sempat menyentuh rekor tertinggi baru atau all time high (ATH).
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat ditutup menguat 1,62% ke Rp 10.950 per saham pada penutupan perdagangan Senin (23/9). Level harga Rp 10.950 per saham sekaligus menjadi rekor tertinggi baru saham BBCA.
Saham BBCA juga sempat mengukir rekor baru pada perdagangan Kamis (19/9) dengan ditutup pada Rp 10.900 per saham yang merupakan level tertinggi sepanjang masa.
Jika dilihat sepekan terakhir, harga saham BBCA naik 5,04% dan sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd) harga sahamnya menguat 17,74% dengan low-high range Rp 8.775-Rp 10.950.
Baca Juga: Ramai-Ramai Saham Perbankan Menguat pada Awal Pekan Ini
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga tercatat ditutup melesat 2,05% ke level Rp7.450 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. BMRI juga sempat menyentuh rekor tertinggi meski tak bertahan lama.
Di awal perdagangan (19/9), saham BMRI sempat berada di Rp 7.550 per saham yang merupakan level tertinggi intraday sepanjang masa. Tetapi, BMRI akhirnya ditutup stagnan di level Rp 7.400 per saham.
Adapun jika dilihat sepekan terakhir, harga saham BMRI naik 2,41% dan sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd) harga sahamnya menguat 23,14% dengan low-high range Rp 5.525-Rp 7.550.
Pada penutupan perdagangan Senin (23/9) saham milik bank PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ditutup naik 0,80% ke level Rp 5.800 per saham. Adapun pada penutupan perdagangan (17/9) saham BBNI di tutup menguat ke level ATH dengan kenaikan 2,19% ke level Rp 5.825 per saham.
Jika ditelisik selama sepekan terakhir, harga saham BBNI terkerek naik 3,11% dan sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd) harga sahamnya menguat 7,91% dengan low-high range Rp 4.260-Rp 6.250.
Saham emiten perbankan BUMN Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga tercatat ditutup lompat 2,33% ke Rp 5.500 per saham pada penutupan perdagangan Senin (23/9). Penutupan hari ini juga merupakan harga tertinggi yang dicatatkan oleh BBRI dalam 5 bulan lebih, terakhir kali BBRI ditutup di atas harga Rp 5.500 terjadi pada 5 April lalu.
Dalam sepekan terakhir, harga saham BBRI terkerek naik 3,77%, sementara sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd) harga sahamnya anjlok 3,93% dengan dengan low-high range Rp 4.090-Rp 6.450. BBRI menjadi satu-satunya bank big caps yang sahamnya belum kembali ke level tertinggi.
Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga Jadi 6%, Begini Dampaknya ke Investasi Dapen BNI
Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki menyebut, potensi BBRI membentuk higher baru tahun ini bisa saja terjadi. Karena meski non performing loan (NPL) masih tinggi namun potensi pertumbuhan kredit masih bisa dibantu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang realisasi nya baru mencapai 74% hingga September 2024.
Selain itu, masih tersisa plafon KUR total hampir Rp 87 triliun yang masih mungkin di maksimalkan jasa keuangan BUMN dan porsi terbesar kemungkinan di BBRI.
"Secara fundamental target BBRI adalah hold di Rp 4.750, namun secara teknikal potensi BBRI masih bisa melaju lebih tinggi dengan target Rp 5.900 - Rp 6.000," kata Yaki kepada kontan.co.id, Senin (23/9).
Adapun saham saham big banks lain diproyeksikan berpotensi melanjutkan penguatan. BCA Sekuritas pun merekomendasikan buy saham BBNI dengan target harga Rp 6.075, BMRI trading buy dengan target harga Rp 7.700, dan BBCA trading buy dengan target harga Rp 11.500.
Sementara, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memproyeksikan, saham BBRI berpotensi membentuk higher baru tahun ini.
"Justru karena faktor ketinggalan itulah yang membuat BBRI jadi menarik. Kami merekomendasikan buy dengan target Rp 5.800- Rp 6.300," katanya.
Adapun saham bank besar lain, disebut William masih memungkinkan untuk penguatan lanjutan, namun bila ada sesekali koreksi, menurut William itu merupakan hal yang wajar.
"Untuk proyeksi target, BBCA Rp 12.000, BBNI Rp 6.500, Rp BMRI Rp 8.000," ucapnya.
Adapun Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, masih terbuka lebar bagi big 4 banks dalam rangka untuk membentuk higher-higher baru.
"Karena kalau secara primary trend, saham-saham tersebut adalah berkategori bullish, based on their primary trend, dan capital inflow masih konsisten terus mengalir ke Big 4 Banks," jelasnya.
Meskipun menurut Nafan kalau secara valuasi agak relatif cukup tinggi, tapi selama smart money masih terus masuk, selama masih terus terjadi akumulasi, ke depannya akan berpotensi terus menciptakan all-time high, atau higher-higher baru lagi.
Nafan pun merekomendasikan saham BBCA buy dengan target pasar Rp 12.000, BBNI buy dengan target harga Rp 6.325, BBRI buy dengan target harga Rp 6.000, BMRI buy dengan target harga Rp 9.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News