Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan menjadi 6% jadi angin segar bagi investasi di sejumlah perusahaan Dana Pensiun.
Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia Tbk (Dapen BNI) menilai bahwa penurunan suku bunga acuan berpengaruh positif pada pasar domestik, antara lain terhadap harga saham maupun Surat Utang Negara (SUN).
"Ekspektasi kenaikan harga akan meningkatkan kinerja portofolio saham maupun portofolio fixed income melalui kenaikan capital gain maupun mark to market portofolionya," ujar Direktur Utama Dapen BNI Bedie Roesnandi, kepada Kontan.co.id, Jumat (20/9).
Bedie mengatakan bahwa Dapen BNI sendiri penentuan strategi dan alokasi investasi berpedoman pada liability driven investment (LDI), di mana umur jatuh tempo kewajiban pembayaran pensiun (sekarang atau jangka pendek dan masa depan atau jangka panjang) menjadi prioritas sampai dipenuhi seluruhnya, atau menyelaraskan dengan penyediaan aset investasinya.
Baca Juga: Suku Bunga BI Dipangkas, Dapen Bank Mandiri Bersiap Realokasi Portofolio
Kemudian, dia mengatakan bahwa perubahan suku bunga sudah diasumsikan dalam penyusunan strategi dan alokasi Investasi di Dapen BNI.
“Namun, terhadap tren penurunan suku bunga acuan ini tentu ada penyesuaian terhadap penempatan investasi yang memiliki tenor relatif lebih panjang dan perhatian kepada sektor-sektor yang sensitif terhadap tingkat suku bunga," ujarnya.
Dia mengatakan, proyeksi hasil investasi selama tahun 2024 ini masih on track, sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga tidak ada perubahan target investasi.
Di sisi lain, Bedie memproyeksi aset Dapen BNI dapat mencapai sekitar Rp 7,1 triliun di penghujung tahun 2024.
Adapun saat ini, sekitar 50% investasi perusahaan ditempatkan dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan Obligasi korporasi.
Baca Juga: BI Pangkas Suku Bunga, Cermati Prospek Dana Pensiun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News