kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Prospek Saham dan Kinerja Bank Digital


Jumat, 03 Juni 2022 / 16:50 WIB
Simak Prospek Saham dan Kinerja Bank Digital
ILUSTRASI. Layanan digital Bank Central Asia (BCA).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Total beban BNC selain bunga mencapai Rp 611,5 miliar di tiga bulan pertama, melonjak 441% YoY. Selain biaya promosi, biaya tenaga kerja bank ini juga naik signifikan.  Pendapatan bunga bersihnya dan FBI juga meningkat signifikan namun belum bisa menutup kenaikan beban yang harus ditanggung. 

Net Interest Income (NII) BNC naik 214% YoY jadi Rp 197,9 miliar dan FBI naik dari Rp 3,7 miliar ke Rp 86,3 miliar. Sehingga perseroan merugi Rp 416,7 miliar di kuartal I, naik dari rugi 50,2 miliar pada triwulan yang sama tahun lalu.

Sementara beban promosi PT Bank Seabank Indonesia tidak terlalu besar. Di tiga bulan pertama tahun ini, perseroan hanya mengeluarkan Rp 6,7 miliar. Biaya promosi sudah dikeluarkan tahun 2021 dan 2020 masing-masing Rp 272 miliar dan 242 miliar. 

SeaBank tercatat tumbuh cukup pesat. Bank ini sudah mencatat laba tipis pada kuartal I tahun ini yakni 231 juta meskipun beban tenaga kerjanya naik signifikan 111% YoY. Pada triwulan I tahun lalu, bank ini masih rugi Rp 50,25 miliar. 

Beban PT Bank Jago Tbk  masih meningkat. Perseroan mengeluarkan biaya promosi Rp 28,87 miliar, naik dari Rp 5,7 miliar pada kuartal I 2021. Beban tenaga kerjanya mencapai Rp 65,7 miliar, naik 66% YoY. Adapun sepanjang tahun 2021, biaya promosi bank ini mencapai Rp 101,5 miliar. 

Baca Juga: Berkat Transformasi Digital, Transaksi Remitansi BNI Melonjak

Namun, Bank Jago sudah membukukan untung selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 18,9 miliar, dari sebelumnya rugi Rp 38,13 miliar. Ini lantaran pendapatan bunga bersih meningkat signifikan dari  Rp33,4 miliar jadi Rp 316,3 miliar.

Allo Bank yang baru meluncur bulan lalu baru mengeluarkan biaya promosi Rp 372 miliar. Sementara pendapatan bunga bersih bank yang semula bernama Bank Harda ini naik dari Rp 22,9 miliar jadi Rp 80,3 miliar. Beban yang ditanggung belum besar sehingga perseroan masih mencatat laba bersih Rp 75 miliar, naik dari Rp 8,8 miliar pada kuartal I tahun lalu.

Bank Aladin hanya mengeluarkan biaya promosi Rp 4,5 miliar, naik dari Rp 101 juta pada triwulan pertama tahun lalu. Bank yang baru meluncurkan aplikasi digitalnya akhir 2021 ini memang belum melakukan promosi besar-besaran. Beban terbesar bank ini masih dari sisi tenaga kerja sebesar Rp 29,5 miliar. 

Sebagai bank yang baru beroperasi, pendapatan Bank Aladin masih minim yakni hanya Rp 4,9 miliar pada tiga bulan pertama ini. Sehingga perseroan mencatat rugi Rp 49,3 miliar di periode tersebut. 

PT Bank Raya Indonesia Tbk juga belum melakukan promosi besar-besaran. Itu tercermin dari biaya promosi yang digelontorkan di tiga bulan pertama tahun ini yakni hanya 5,96 miliar. Itu naik dari Rp 1,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengantongi laba bersih Rp 47,7 miliar selama periode itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×