Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga portofolio pembiayaan perusahaan agar tetap berkualitas dan sehat.
VP Public Relations Amartha Harumi Supit mengatakan, salah satu upayanya adalah melakukan tata kelola dan manajemen risiko yang ketat.
Selain itu, Amartha juga mencoba untuk melakukan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelaku usaha ultra mikro di lebih dari 50.000 desa.
"Pendekatan itu diperkuat oleh integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk penilaian risiko dan penyaluran pembiayaan yang lebih tepat sasaran," ungkapnya kepada Kontan, Senin (2/6).
Dalam upaya menjaga kualitas pembiayaan, Harumi menuturkan Amartha juga didukung lebih dari 9.000 tenaga lapangan yang mendampingi mitra atau borrower secara langsung. Tenaga lapangan tersebut memberikan pemahaman secara langsung kepada para mitra mengenai pengelolaan keuangan.
Baca Juga: Soal Relaksasi Pinjaman Rp 5 Miliar, Begini Tanggapan Amartha Mikro Fintek
Sampai saat ini, Harumi mengatakan Amartha telah menyalurkan pembiayaan modal kerja lebih dari Rp 35 triliun kepada lebih dari 3,3 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Ke depannya, Harumi menyampaikan Amartha akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan, dalam menyalurkan pembiayaan dan memajukan ekonomi akar rumput di Indonesia.
Sebagai informasi, berdasarkan situs resmi perusahaan, Amartha mencatatkan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) sebesar 97,29% per 2 Juni 2025. (*)
Selanjutnya: OJK: 35 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Masuk Kelompok Skala Usaha Besar
Menarik Dibaca: Samsung A15 Harga Juni 2025 Kameranya Canggih, Intip Fitur Fotografinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News