kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Strategi BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi di 2023


Rabu, 18 Januari 2023 / 17:04 WIB
Simak Strategi BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi di 2023
ILUSTRASI. BRI memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi di tahun 2023.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi di tahun 2023.

BRI tetap optimistis dapat menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk kenaikan suku bunga dan risiko resesi global di tahun ini. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI sudah menyiapkan sejumlah strategi. Yakni, "Pertama, apabila ekonomi pulih inflasi naik, namun kualitas pinjaman memburuk, BRI akan mempercepat proses write-offs untuk recovery rate yang lebih tinggi," ujar Sunarso saat webinar, Selasa (17/1).

Baca Juga: Bank Terus Kejar Target Peningkatan Porsi Kredit UMKM

Selanjutnya, kata Sunarso, BRI akan menurunkan coverage ratio, enhance risk based pricing model untuk meningkatkan daya saing produk, dan Loan Portfolio Guideline (LPG) yang lebih mengendur, sebagai pedoman untuk strategi pertumbuhan.

Ketiga, apabila ekonomi tetap stagnan dan inflasi naik, namun kualitas pinjaman memburuk, BRI akan tumbuh secara terbatas dengan pengaturan LPG yang sangat ketat. Kemudian mempertahankan coverage yang tinggi dan pemantauan kualitas pinjaman yang intensif.

"Selain itu, BRI melakukan simulasi dan stress test secara berkesinambungan," ujarnya.

Baca Juga: Imbas Kenaikan Bunga Acuan, NIM Bank Berpotensi Tertekan

Terakhir, apabila ekonomi tetap stagnan dan inflasi terkendali, serta kualitas pinjaman membaik. BRI melakukan strategi dengan tumbuh secara selektif, LPG yang diatur secara moderate, dan mempertahankan coverage ratio yang tinggi. 

"Selain itu, mempertahankan coverage yang tinggi dan pemantauan kualitas pinjaman yang intensif, juga melakukan simulasi dan stress test secara berkesinambungan," pungkas Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×