kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SMF membidik pembiayaan Rp 3,5 triliun


Senin, 26 Januari 2015 / 10:13 WIB
SMF membidik pembiayaan Rp 3,5 triliun
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/4). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/04/2019


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial alias SMF semakin optimistis melihat peluang kebutuhan perumahan yang masih terbuka lebar. Di sepanjang tahun 2015 ini, SMF berharap dapat menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 3,5 triliun.

Jika berhasil terwujud, penyaluran pinjaman perusahaan ini akan tumbuh 16,66% dari realisasi tahun 2014, yakni sekitar Rp 3 triliun. "Akhir tahun lalu Rp 3 triliun lebih sedikit. Mayoritas masih perbankan," kata Raharjo Adisusanto, Presiden Direktur SMF, pekan lalu.

Selain itu, perusahaan pembiayaan rumah pelat merah ini juga menyiapkan anggaran transaksi sekuritisasi menjadi Rp 2 triliun. Angka ini meningkat ketimbang realisasi tahun 2014 sebanyak Rp 1,5 triliun.

Ini berarti, SMF berharap aktivitas sekuritisasinya dapat tumbuh sebesar 33,33%. Raharjo menekankan, jika nantinya permintaan pasar semakin meningkat, SMF tentu dapat meningkatkan besaran nilai sekuritisasi tersebut. "Budget sekuritisasi tahun ini Rp 2 triliun. Kalau di pasar banyak yang mau melakukan, ya kami bisa tingkatkan,” jelasnya.

Dengan target pembiayaan dan sekuritisasi tersebut, SMF berharap dapat menggenjot laba menjadi lebih dari Rp 190 miliar di 2015. Adapun hingga akhir tahun 2014, laba SMF berkisar Rp 173 miliar.

Di sisi lain, Raharjo mengatakan bahwa lembaga pembiayaan sekunder tersebut berencana mengumpulkan dana di pasar modal lewat penerbitan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun. Rencana penerbitan obligasi ini turun tipis jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 2,8 triliun.

Tapi, ini bukan berarti tren penerbitan obligasi akan menurun tahun ini. "Sebenarnya target tahun lalu juga Rp 2,5 triliun tapi karena banyak yang menawarkan dengan bunga yang masuk, kami berminat. Tapi tergantung pasar," imbuh Raharjo.

Secara keseluruhan, sejak tahun 2006 hingga tahun 2014, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan mencapai Rp 16,54 triliun dengan jumlah KPR lebih dari 377.000 unit. Dengan target kenaikan penyaluran pinjaman Rp 3,5 triliun dan sekuritisasi Rp 2 triliun tahun ini, Raharjo memproyeksikan, total pembiayaan perumahan akan mencapai Rp 22 triliun.

"Dengan target SMF tahun ini Rp 5,5 triliun, seharusnya tambah 100.000 unit rumah lagi bisa," katanya. Jika berhasil direalisasikan, total penyaluran KPR akan naik 26,52% menjadi lebih dari 477.000 unit.

Selain amunisi dana dari pasar modal, SMF pun masih memiliki modal dari pemerintah. Pemerintah menyuntik dana Rp 1 triliun ke SMF pada akhir 2014 lalu. Saat ini, modal SMF mencapai Rp 3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×