Reporter: Dea Chadiza Syafina, Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kantong PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) semakin tebal. Pasalnya, lembaga pembiayaan sekunder ini baru saja mengantongi dana segar dari pemerintah. Dengan tambahan dana dari pemerintah, jumlah modal disetor SMF kini mencapai Rp 3 triliun.
Raharjo Adisusanto, Presiden Direktur SMF mengatakan, kucuran dana tersebut untuk menggenjot bisnis penyaluran pinjaman dan sekuritisasi SMF. "Akhir tahun 2014 pemerintah menambah modal Rp 1 triliun,” ujar Raharjo, Selasa (20/1).
Menurut Raharjo, ceruk bisnis pembiayaan perumahan di tahun ini masih terbuka lebar. Pasalnya, kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan perumahan di Indonesia cukup besar. Menurut dia, setiap tahun, kebutuhan perumahan di dalam negeri mencapai 800.000 unit. Sedangkan, jumlah yang disediakan oleh pengembang hanya 300.000 unit.
Walaupun bisnisnya masih gurih, lini usaha pembiayaan perumahan harus menghadapi beberapa tantangan, diantaranya seperti kondisi ekonomi makro dan tingkat suku bunga yang masih tinggi.
Nurhaida, Ketua Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan mengatakan, diperlukan peran swasta dalam pembiayaan perumahan. Sebab, loan to deposit ratio (LDR) perbankan sudah mencapai 88,65%. "Jadi, butuh alternatif pembiayaan perumahan. Selama ini ada obligasi.Sekarang ada efek beragun aset surat partisipasi (EBA SP)," kata Nurhaida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News