kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SMF naikkan plafon pembiayaan KPR untuk multifinance


Selasa, 11 September 2018 / 15:44 WIB
SMF naikkan plafon pembiayaan KPR untuk multifinance
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menaikkan plafon pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) kepada perusahaan pembiayaan sebagai salah satu mitranya. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan penyaluran pembiayaan lebih banyak lagi secara bertahap.

Direktur SMF Heliantopo mengatakan, semula plafon pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 350 juta dan bertambah menjadi Rp 500 juta. Kenaikan plafon ini lantaran beberapa pertimbangan SMF adanya permintaan dari pelaku industri multifinance.

Sebagai gambaran, Heliantopo sebelumnya pernah menyebut bahwa kontribusi pembiayaan KPR dari perusahaan pembiayaan masih sangat mini. Dari total nominal pembiayaan KPR yang sudah disalurkan perseroan sebesar Rp 4,34 triliun hingga Juni 2018, porsi multifinance masih jauh di bawah 5% atau sekitar 2%.

"Sebetulnya kebutuhan mereka masih di atas plafon itu (Rp 500 juta), tapi kami masih lihat kondisi lapangan dan berusaha memenuhi itu. Bisa dinaikkan lagi, tapi secara bertahap," kata Heliantopo, Senin (10/9).

Lebih lanjut, Heliantopo menuturkan bahwa pelaku multifinance sejatinya masih banyak butuh persiapan untuk menyalurkan pembiayaan KPR. Maka itu, beberapa pemain justru mengkaji lagi kesiapan menjalankan bisnis ini.

Nilai plafon yang ditetapkan sebesar Rp 500 juta juga disebutnya sudah sesuai dengan pertimbangan SMF dan masuk dalam kriteria menengah ke bawah. Apalagi nilai plafon sebelumnya Rp 350 juta, pelaku usaha cukup kesulitan mencari perumahan dengan harga tersebut terutama di wilayah Jabodetabek.

"Dinaikkan lagi menjadi Rp 700 juta mungkin saja, tapi lihat dulu bagaimana risiko dan kondisi daya belinya. Apakah sudah sesuai, kami tidak serta merta mematok plafon, pasti ada kajian dan risetnya," jelas Heliantopo.

Sedangkan kerjasama antara SMF, Perum Jamkrindo dan BRI Multifinance yang diteken Senin (10/9), menurut Heliantopo memiliki skema yang khusus. Penyaluran ini untuk memberikan kesempatan karyawan Perum Jamkrindo untuk memiliki hunian dengan nilai plafon maksimal Rp 700 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×