kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.472   -20,01   -0,27%
  • KOMPAS100 1.157   -2,48   -0,21%
  • LQ45 917   -3,39   -0,37%
  • ISSI 226   0,21   0,09%
  • IDX30 472   -2,43   -0,51%
  • IDXHIDIV20 569   -3,32   -0,58%
  • IDX80 132   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 140   -0,20   -0,14%
  • IDXQ30 157   -0,81   -0,51%

Target terpenuhi, SMF tak terlalu getol garap bisnis sekuritisasi di semester II


Senin, 03 September 2018 / 15:43 WIB
Target terpenuhi, SMF tak terlalu getol garap bisnis sekuritisasi di semester II
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial(SMF) menyebut tak akan terlalu ngoyo di bisnis sekuritisasi pada paruh kedua tahun ini. Toh, target yang dipasang di 2018 ini juga sudah terlewati.

Direktur PT Sarana Multigriya Finansial Heliantopo mengakui proses yang harus dilalui dalam sebuah proyek sekuritisasi memang cukup lama. Prosesnya, kata dia bisa lebih lama ketimbang penerbitan obligasi.

Terlebih bila sekuritisasi tersebut dilakukan oleh perbankan yang pertama kali melakukannya, alias first issuer. Karena itu dengan sisa waktu yang ada, ia memandang cukup realistis untuk tidak ngotot menerbitkan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) baru di paruh kedua.

Meski begitu, ia tak menutup kemungkinan untuk melakukan sekuritisasi bagi bank penyalur kredit pemilikan rumah yang sebelumnya sudah melakukannya karena waktu yang diperlukan lebih pendek.

Sekadar informasi, sampai pertengahan tahun ini, SMF telah memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi dengan menggunakan skema EBA SP, dimana 11 kali dilakukan kerjasama dengan Bank BTN dan satu kali lagi dengan Bank Mandiri. Jika ditotal secara akumulasi transaksinya sebesar Rp 10,15 triliun.

Dari angka tersebut, di semester I-2018 transaksi sekuritisasi yang sudah dilakukan mencapai Rp 2 triliun. "Sebenarnya itu sudah memenuhi target tahun ini," kata Heliantopo, Senin (3/9).

Sementara untuk target tahun depan, ia menyebut pihaknya baru akan melakukan pembahasan rencana kerja dan anggaran perusahaan. Tapi Heliantopo optimistis nilai sekurititisasi di tahun depan bisa lebih tinggi ketimbang target tahun 2018.

Karena itu, pihaknya berupaya untuk mengajak lebih banyak bank penyalur KPR untuk melakukan skema ini. Termasuk dari perbankan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×