kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SMF salurkan pinjaman Rp 6,4 triliun pada 2020


Senin, 05 April 2021 / 13:34 WIB
SMF salurkan pinjaman Rp 6,4 triliun pada 2020
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mencatatkan penurunan pinjaman di sektor perumahan di tahun lalu. SMF tercatat menyalurkan pinjaman perumahan senilai Rp 6,4 triliun di 2020, atau turun 48% dari tahun sebelumnya.

Bukan tanpa alasan pembiayaan SMF turun. Ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang tahun 2020.

Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan, sejatinya pada tahun 2020, SMF menargetkan dapat mencatatkan kinerja yang positif menyusul catatan kinerja yang positif pula di tahun 2019. Hanya saja, kondisi pandemi membuat SMF melakukan penyesuaian.

“Ketika ada pandemi terjadi penyesuaian kembali terkait penyertaan modal yang lebih difokuskan kepada fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sehingga target penyaluran pinjaman berubah menjadi setengahnya sekitar Rp 6 triliun sehingga masih melebih target kinerja di tahun 2020,” kata Trisnadi.

Selain itu, SMF juga membukukan peningkatan total aset menjadi Rp 32,6 miliar atau naik 22%. Sedangkan laba bersih SMF turun 0,6% menjadi Rp 470 miliar.

Baca Juga: Pemerintah perluas mandat SMF dukung PEN di bidang perumahan rakyat

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menambahkan, penyebaran pinjaman SMF hingga tahun 2020 masih terpusat di wilayah Indonesia Barat dengan persentase sebanyak 84,20%. Sedangkan total akumulasi penyaluran dana hingga tahun 2020 telah diberikan kepada 1,08 juta debitur di seluruh Indonesia.

“Tanpa partisipasi aktif dari BPD di daerah, kita sulit untuk mengembangkan wilayah bagian tengah dan timur. Oleh karena itu, kami berharap BPD di daerah mau bangkit dan mau menyalurkan KPR,” ujar Ananta.

Selanjutnya: Laris manis, obligasi dan sukuk Sarana Multigriya (SMF) oversubscribed tiga kali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×