kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMI bidik laba bersih 2017 naik 16,67%


Kamis, 08 Juni 2017 / 23:03 WIB
SMI bidik laba bersih 2017 naik 16,67%


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perkembangan bisnis PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terbilang cukup pesat. Perusahaan pembiayaan infrastruktur ini memasang target pertumbuhan bisnis yang meningkat ketimbang realisasi tahun lalu.

Sebagai catatan, tahun ini, SMI memasang target komitmen pembiayaan infrastruktur senilai Rp 65 triliun. Jumlah tersebut menanjak 62,5% dari perolehan 2016 yang hanya Rp 40 triliun.

Agresius R. Kadiaman, Director & CFO SMI mengatakan, banyak proyek yang utama selain reguler yang sedang digarap oleh perseroan. Dengan begitu, SMI bisa lebih agresif mendapatkan perolehan laba yang meningkat.

Tahun ini, SMI menargetkan bisa meraih laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun. Jumlah tersebut meningkat 16,67% dibandingkan realisasi 2016 yang hanya Rp 1,2 triliun. "Dengan target yang meningkat tersebut kami memang sedang menggenjot dan mengembangkan proyek di luar reguler," katanya, Rabu (8/6).

Agresius menambahkan, proyek reguler semisal perbaikan jalan tol dan listrik, SMI sedang mengembangkan proyek Pemda yang terutama berada di luar Pulau Jawa. Hal tersebut juga sekaligus menjadi prioritas untuk membantu pembangunan nasional.

Ia optimistis, tren pembiayaan infrastruktur bisa melesat pada tahun ini. SMI memperkirakan tren tersebut bisa tumbuh 20% dibandingkan tahun lalu. "Kami mengikuti proyek prioritas nasional yang sudah terangkum dalam proyek strategis nasional (PSN) di mana kalau pemerintah arahnya ke sana tentu kami harus ikut membantu dan melancarkan PSN tersebut," jelas Agresius.

Untuk membiayai proyek infrastruktur tahun ini, setidaknya SMI membutuhkan dana hingga Rp 12 triliun sampai tutup tahun 2017. Adapun kebutuhan dana tahun lalu hanya Rp 8 triliun. Nantinya, dana tersebut didapatkan melalui tiga cara baik dari modal dari pemerintah, pinjaman bank maupun penerbitan obligasi.

Tahun lalu, SMI menerima suntikan dana dari pemerintah senilai Rp 4,16 triliun. Sementara, tahun ini ditambah Rp 2 triliun lagi sehingga cukup untuk melancarkan bisnis SMI di tahun ini.

Lalu, SMI juga sedang menjalin kerja sama dengan beberapa bank baik dengan cara bilateral maupun sindikasi dengan banyak bank untuk mendapatkan pinjaman. Untuk penerbitan obligasi, SMI juga berencana menerbitkan kembali pada tahun ini hingga Rp 10 triliun. "Kami memang membuat paket penerbitan Rp 30 triliun, Rp 5 triliun sudah diterbitkan tahun lalu, rencananya tahun ini kami akan coba kalau bisa sampai Rp 10 triliun," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×