kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Soal Dugaan Kartel Bunga Pinjol, Begini Respons AFPI


Jumat, 22 Maret 2024 / 20:29 WIB
Soal Dugaan Kartel Bunga Pinjol, Begini Respons AFPI
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) masih melakukan pemanggilan terhadap para anggota yang merupakan platform fintech peer to peer (P2P) lending terkait dugaan kartel bunga pinjaman online (online). 

Director of Corporate Communication AFPI Andriansyah Tauladan menyampaikan pihaknya mengimbau agar para anggota menghormati proses KPPU tersebut. 

"Kami meminta record history para anggota untuk dirapikan dan disampaikan ke KPPU selengkap-lengkapnya supaya KPPU bisa memberikan pertimbangan," katanya saat ditemui Kontan di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (22/3).

Andriansyah mewajarkan apabila KPPU mencurigai, karena anggota AFPI sepakat soal bunga dan manfaat ekonomi. Menurutnya, apabila kejadian tersebut terjadi di sektor lain, seperti maskapai penerbangan, tentu akan bikin geger. 

Baca Juga: Ada Dugaan Pelanggaran Terkait Pinjol Pendidikan, KPPU Tempuh Penegakan Hukum

"Ya, wajar kalau mereka melihatnya seperti itu. Jadi, kami harus kasih keterangan bahwa di industri fintech lending tidak seperti itu. Kami harus menghormati prosesnya," ungkapnya.

Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan masih melakukan penyelidikan atas dugaan pengaturan atau penetapan suku bunga pinjaman kepada konsumen atau penerima pinjaman yang dilakukan oleh AFPI.

Mengenai hal itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur meminta agar seluruh pihak terkait untuk kooperatif. Dia bilang bagi pihak yang tak kooperatif berpotensi besar ditangani langsung oleh kepolisian.

"Untuk pinjol, masih berproses. Jika tidak ada yang kooperatif, perlu dilihat urgensi atau bukti yang diyakini dimiliki oleh pihak terkait. Kami bisa meminta penyidik Polri untuk menghadirkan pihak, atau melaporkan tak kooperatifnya sebagai tindak pidana agar dilakukan penyidikan oleh Polri," ucapnya kepada Kontan, Rabu (10/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×