kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Stabilitas sektor jasa keuangan pada November terjaga


Jumat, 29 November 2019 / 12:57 WIB
Stabilitas sektor jasa keuangan pada November terjaga
ILUSTRASI. Sejumlah peserta menyimak paparan Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta sosialisasi layanan sistem elektronik pencatatan inovasi keuangan digital di ruangan OJK 'Innovation Center for Digital Financial Technology' (I


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan akhir November dalam kondisi terjaga dengan intermediasi sektor jasa keuangan tetap tumbuh positif. Profil risiko industri jasa keuangan juga terpantau terkendali di tengah perlambatan ekonomi global.

Pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan kondisi geopolitik, seperti trade war dan Brexit masih menjadi sentimen utama yang mewarnai perkembangan pasar keuangan global.

Baca Juga: OJK sedang mengkaji revisi aturan spin off unit usaha syariah

"Sementara kebijakan dovish oleh beberapa bank sentral negara maju berpengaruh positif terhadap likuiditas global, terutama emerging markets, termasuk Indonesia," jelas Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo di Jakarta, Jumat (29/11)

Pada Oktober 2019, yield SBN mengalami penguatan sebesar 25 basis points (bps) yang disertai aliran dana investor non-residen yang mencapai Rp 29,1 triliun. Dengan begitu, hingga 22 November 2019, aliran investor non-residen ke pasar SBN telah mencapai Rp175,6 triliun diiringi dengan penguatan yield sebesar 98,5 basis point.

Baca Juga: BI: Pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di 5% akibat tekanan ekonomi global

Sementara itu, sampai akhir Oktober, pasar saham menguat sebesar 1% mtm menjadi 6.228,3. Penguatan ini ditopang oleh investor domestik mengingat investor non-residen tercatat membukukan net sell sebesar Rp3,8 triliun.

Namun, meningkatnya sentimen global di akhir minggu ke-3 November 2019, IHSG mencatatkan penurunan tipis ke level 6.100,2 dengan net buy investor non-residen sebesar Rp43,9 triliun ytd.

Secara umum, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan data Oktober 2019 masih sejalan dengan perkembangan yang terjadi di perekonomian domestik. Kredit perbankan mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,53% yoy, ditopang kredit investasi yang tetap tumbuh double digit di level 11,2% yoy.

Baca Juga: Pemerintah kejar pertumbuhan investasi langsung, Ekonom: Kualitas juga penting

Piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan juga masih tumbuh stabil di level 3,5% yoy. Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 6,29% yoy.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×