Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Johana K.
JAKARTA: Standard Chartered Bank Indonesia menyatakan pesan singkat yang menawarkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang dikirimkan setelah November 2010 bukan berasal dari bank berpusat di Inggris ini.
CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Tom Aaker, mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan investigasi tentang pesan singkat terkait pemasaran KTA yang mengatasnamakan Stanchart. “Masih ada nasabah yang komplain. Mereka menerima SMS yang menawarkan KTA. Itu bukan dari Standard Chartered,” kata Tom, Selasa (3/5).
Sebelumnya, Stanchart memang pernah memasarkan KTA melalui SMS kepada masyarakat. Namun, sejak November tahun lalu, mereka menghentikan promosi ini.
Tom bilang, dalam investigasi tersebut pihaknya berusaha menghubungi nomor telepon yang menawarkan KTA dan menemukan bahwa pengirim pesan tersebut bukanlah karyawan Stanchart ataupun agen pemasaran yang ditunjuk secara resmi.
Pengirim SMS tersebut, lanjutnya, diduga berasal dari pemasaran tenaga lepas yang memiliki hubungan dengan pekerja dari perusahaan subkontrak yang ditunjuk untuk memasarkan KTA. Sayang, Stanchart tak memiliki kontrol terhadap mereka yang mengirimkan SMS itu. "Kami tidak pernah membagi data nasabah kepada pihak yang tidak berkepentingan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News