kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Dinamika Industri Asuransi 2025: Lebih dari Sekadar Daya Beli


Minggu, 28 Desember 2025 / 19:51 WIB
Dinamika Industri Asuransi 2025: Lebih dari Sekadar Daya Beli
ILUSTRASI. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono (KONTAN/Ferry Saputra)


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai dinamika industri asuransi saat ini tidak semata-mata dipengaruhi oleh pelemahan daya beli masyarakat.

Perubahan perilaku konsumen serta penyesuaian strategi perusahaan asuransi juga menjadi faktor penting yang memengaruhi kinerja industri.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa konsumen kini semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan keuangan.

Baca Juga: OJK Dorong Asuransi Perjalanan untuk Perkuat Perlindungan Wisatawan

Selain itu, kebutuhan akan pengelolaan arus kas yang lebih fleksibel turut mendorong perubahan preferensi terhadap produk asuransi.

“Fenomena ini tidak semata-mata disebabkan oleh pelemahan daya beli, tetapi juga dipengaruhi oleh peningkatan kehati-hatian konsumen, kebutuhan pengelolaan arus kas yang lebih fleksibel, serta penyesuaian desain dan pemasaran produk oleh perusahaan asuransi,” ujar Ogi dalam lembar jawaban tertulis OJK, Jumat (26/12/2025).

OJK memandang pergeseran strategi pemasaran produk asuransi merupakan bagian dari dinamika pasar yang wajar.

Penyesuaian tersebut dilakukan agar produk yang ditawarkan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah sekaligus sejalan dengan prinsip perlindungan konsumen.

Baca Juga: OJK Sebut Industri Reasuransi Masih Berpeluang Perkuat Ekuitas Secara Organik

Di sisi lain, industri asuransi masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain peningkatan kualitas underwriting, tekanan klaim pada beberapa lini usaha, serta penyesuaian terhadap regulasi dan penerapan standar akuntansi yang berlaku.

Meski demikian, OJK optimistis industri asuransi memiliki peluang untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

Pengembangan produk yang lebih relevan, penguatan kanal distribusi, pemanfaatan teknologi, serta perluasan cakupan perlindungan untuk risiko-risiko baru diyakini dapat menjadi pendorong pertumbuhan ke depan.

Baca Juga: Hadapi Lonjakan Transaksi Nataru, Bank BJB Siapkan Uang Tunai Rp 8,3 Triliun

Sebagai informasi, OJK mencatat kinerja asuransi komersial sepanjang Januari–Oktober 2025 dengan total pendapatan premi sebesar Rp 272,78 triliun, tumbuh tipis 0,42% secara tahunan (year on year/YoY).

Secara rinci, pendapatan premi asuransi jiwa tercatat sebesar Rp 148,86 triliun atau terkontraksi 1,11% YoY.

Sementara itu, premi asuransi umum dan reasuransi masih mencatatkan pertumbuhan 2,33% YoY menjadi Rp 123,92 triliun.

Selanjutnya: TMII Targetkan 430.000 Wisatawan Selama Libur Nataru, Naik 9% dari Tahun Lalu

Menarik Dibaca: Samsung Galaxy Tab A11+ Pakai Layar 11 Inci & Stylus Pen, Ada Memori hingga 2 TB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×