Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Booming start up di Indonesia menjadi daya tarik perusahaan modal ventura asing. Indonesia menjadi patokan bagi perusahaan penyedia modal asal Amerika Serikat untuk memenangkan pasar di Asia Tenggara.
Anis Uzzaman, General Partner dan Chief Eksekutif Officer (CEO) Fenox VC mengatakan, Indonesia memiliki daya tarik bagi perusahaan modal ventura AS untuk berinvestasi. Alasannya, populasi yang besar serta demografi yang luas sehingga akses internet amat dibutuhkan. Plus, jumlah usaha kecil menengah mikro (UMKM) di Indonesia mencapai 57 juta.
Jumlah penduduk yang berusia muda inilah mendorong berdirinya berbagai perusahaan start up atau usaha perintis. "Dibandingkan Filipina, Vietnam dan Singapura, negara ini punya pasar besar. Pertumbuhan ekonomi negara ini di atas 5% menandakan konsumsi dalam negeri terbilang tinggi," terang Anis pada Senin (22/2).
Namun karena terkendala soal modal, tekhnologi, kecepatan internet yang lamban serta sumber daya manusia (SDM) yang terbatas, kemunculan start up kembang kempis. Untuk itu, Anis mengatakan peran serta pemerintah harus nyata dengan mendukung pelaku start up bisa berkembang.
Kehadiran Fenox VC di Indonesia diyakini mampu bersaing dengan perusahaan modal ventura lokal. Fenox VC lewat GnB Accelerator yakni perusahaan patungannya dengan Infocom Corporation tidak hanya memberikan pendanaan permodalan kepada start up Indonesia. Tapi juga, pendampingan hingga akses di jaringan profesional berskala internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News