kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Status mentereng, IAPI berhasil menjadi anggota penuh IFAC


Jumat, 03 Desember 2021 / 10:15 WIB
Status mentereng, IAPI berhasil menjadi anggota penuh IFAC
ILUSTRASI. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah dikukuhkan sebagai anggota penuh (full member) International Federation of Accountants (IFAC) pada 10 November 2021.

Dengan status barunya itu, IAPI resmi diakui sebagai organisasi profesi akuntansi (Professional Accountancy Organization - PAO)  berkualitas tinggi di antara 180 PAO di 135 negara yang menjadi anggota penuh IFAC.

Sebelumnya, sejak 2014, IAPI berstatus sebagai Associate Member IFAC. Perubahan status keanggotaan IAPI di IFAC ini merupakan capaian yang membanggakan bagi profesi Akuntan Publik di Indonesia.

Terlebih, itu terjadi beriringan dengan momen serah terima Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 dari Italia kepada Indonesia yang dilakukan pada akhir KTT G20 di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021.

Baca Juga: IAPI: PSAK 71 sangat berkaitan dengan RKAP perusahaan tahun 2020

Ketua Umum IAPI Hendang Tanusdjaja berkeyakinan, dengan menyandang status yang bergengsi tersebut, IAPI akan semakin diakui di dunia internasional sebagai organisasi yang berintegritas dalam menjalankan amanahnya untuk melayani kepentingan publik dan meningkatkan kepercayaan publik.

“Kami berkomitmen mengupayakan peningkatan kualitas audit bagi para anggota serta mendukung program-program pemerintah dalam merespons isu-isu terkini di era new reality pascapandemi, digitalisasi, climate change, sustainability/ESG, dan topik-topik penting lainnya terkait pengembangan bisnis UMKM, KAP berskala Small Medium Practitioners (SMPs), dan standar-standar profesional lainnya dengan berkolaborasi sinergis antar-regulator dan para pemangku kepentingan dalam peningkatan kompetensi dan kualitas anggota dalam penyediaan jasa audit, asuransi, dan jasa lainnya seiring dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi di dunia,” tegas Hendang dalam keterangannya, Kamis (2/12).

Sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang telah mendapatkan pengakuan kesetaraan secara internasional tersebut, lanjut Hendang, IAPI berkomitmen penuh untuk menjalankan praktik internasional.

Praktik yang dimaksud adalah dengan mengadopsi standar internasional untuk auditing, asuransi, dan jasa terkait lainnya yang diterbitkan oleh The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) dan kode etik untuk akuntan profesional yang diterbitkan oleh The International Ethics Standards Board for Accountants serta menjalankan statement of membership obligation (SMO) – IFAC, di mana standar kompetensi anggota IAPI akan mengikuti International Education Standards (IESs).

IAPI secara intensif dan berkesinambungan juga akan menyosialisasikan standar dan kode etik tersebut kepada seluruh anggotanya yang saat ini berjumlah sekitar 5.240 anggota melalui beragam kegiatan.

Baca Juga: Ketua IAPI: Restatment laporan keuangan Garuda (GIAA) jadi langkah terbaik

Di antaranya program pendidikan berkelanjutan (PPL), seminar, workshop, forum diskusi, serta terus berkolaborasi dengan regulator yang relevan dengan profesi Akuntan Publik dan PAO di tingkat nasional, regional, dan global.

Untuk memenuhi IESs tersebut, IAPI juga menyelenggarakan ujian-ujian CPA yang tersebar di 59 test centers. “Dengan begitu, kemampuan anggota IAPI baik yang baru bersertifikat CPA (belum memiliki izin Akuntan Publik) maupun yang sudah mempunyai izin Akuntan Publik dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dapat terus bertambah dan berkembang untuk mendukung program-program pemerintah dalam pemulihan perekonomian Indonesia pascapandemi serta menciptakan perekonomian yang berkelanjutan,” ucap Hendang.

Hendang melanjutkan, untuk para pemegang sertifikat CPA sebagai profesional terpercaya (trusted professional) dapat memilih karier sebagai praktisi Akuntan Publik dengan memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditentukan oleh IAPI dan Kementerian Keuangan cq. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) sebagai regulator yang mengeluarkan izin Akuntan Publik.

Dapat pula memilih berkarir di luar Kantor Akuntan Publik, seperti di entitas pemerintah, korporasi, entitas berorientasi nonlaba atau sebagai regulator dan akademisi.

“Hal tersebut tentunya menjadi pilihan strategis karena pemegang sertifikat CPA yang menjadi anggota IAPI akan mendapatkan peningkatan kredensial dan nilai tambah dari waktu ke waktu, di antaranya peningkatan kompetensi yang selalu mengikuti perkembangan di lingkungan profesi dan dunia bisnis, melalui program PPL IAPI yang berkualitas dengan narasumber yang kompeten dan berpengalaman,” lanjut Hendang.

Baca Juga: IAPI terbitkan kode etik profesi akuntan publik, ini tujuannya

Beberapa rencana strategis IAPI saat ini, tambah Hendang, adalah membangun kepercayaan publik melalui berbagai upaya peningkatan kualitas audit dan asuransi sehingga kepercayaan para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap profesi Akuntan Publik tetap terjaga.

Selain itu, menambah jumlah CPA Indonesia dan Akuntan Publik dengan meningkatkan pertumbuhan minimal 5 persen pada tahun 2022 dan minimal 10 persen pada tahun selanjutnya.

Meningkatan pengetahuan dan penerapan Kode Etik Profesi Akuntan Publik (KEPAP) bagi seluruh anggota IAPI, memberikan layanan terbaik kepada para stakeholders untuk mendukung pengembangan sektor bisnis, serta modernisasi infrastruktur SDM, IT, dan manajemen purnawaktu, termasuk digitalisasi dan transformasi berbagai proses yang dapat meningkatkan pelayanan tersebut. “Kami optimis bisa mewujudkan semua itu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×