kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Sudah Kantongi Izin, BSI Siap Beroperasi di Arab Saudi


Rabu, 07 Mei 2025 / 04:01 WIB
Sudah Kantongi Izin, BSI Siap Beroperasi di Arab Saudi
ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mendapatkan persetujuan prinsip untuk membuka layanan cabang di Arab Saudi, khususnya di Jeddah. KONTAN/Baihaki


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mendapatkan persetujuan prinsip untuk membuka layanan cabang di Arab Saudi, khususnya di Jeddah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir usai rapat bersama Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin (5/5).

"Ini adalah buah dari kerja keras selama hampir 1 tahun 8 bulan, sejak kami mulai proses ini. Setelah sukses membuka cabang di Dubai, kini ekspansi BSI di Timur Tengah semakin menguat,” ujar Erick.

Mengutip siaran pers, Erick mengatakan, sesuai dengan adanya Undang-Undang BUMN yang baru, izin prinsip yang telah diperoleh perlu ditindaklanjuti dengan perencanaan yang baik.

Pihaknya akan memastikan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) BSI ke depannya sehingga BSI dapat mulai beroperasi penuh di Arab Saudi dalam waktu satu tahun ke depan.

“Ini akan membuka peluang besar untuk mendorong kerja sama business to business (B-to-B), sekaligus memperkuat ekosistem Haji dan Umrah dari sisi ekonomi dan layanan keuangan syariah,” jelas Erick.

Baca Juga: Kinerja BSI Tumbuh Solid, Saham BRIS Naik 28,21%

Menurutnya, kolaborasi ini tak hanya menyasar sektor keuangan, tetapi juga menciptakan peluang dari sisi people-to-people, termasuk pengelolaan dana Haji dan Umrah, logistik, hingga sektor farmasi.

Erick menekankan bahwa potensi perputaran dana dari jamaah Indonesia sangat besar.

“Saat ini, dana yang berputar di Indonesia dari aktivitas Umrah dan Haji mencapai sekitar Rp 29 triliun. Sementara di Arab Saudi, masih ada sekitar Rp 23 triliun yang bisa kita serap. Dengan ekosistem yang tepat, kita bisa mulai mengambil bagian dari transaksi ini,” tambahnya.

Erick juga menyoroti pentingnya terobosan layanan borderless antara imigrasi Indonesia dan imigrasi Arab Saudi, yang memungkinkan perizinan haji dilakukan langsung dari Indonesia.

Tonton: Bisnis Emas BSI Tumbuh 82% YoY pada Kuartal l-2025

Hal ini akan didukung oleh keberadaan terminal khusus seperti Terminal 2F yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Dengan integrasi sistem ini, kita tidak hanya mempercepat layanan Umrah dan Haji, tapi juga mulai menggeser sebagian transaksi digital payment untuk dikelola dalam negeri, sesuai arahan Bapak Presiden,” ujarnya.

Selanjutnya: Cara Mengetahui HP Disadap, Cek Tanda-tandanya di Sini

Menarik Dibaca: Cara Mengetahui HP Disadap, Cek Tanda-tandanya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×