kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah terlewati, AFPI bakal revisi target pinjaman fintech P2P lending tahun 2019


Kamis, 22 Agustus 2019 / 17:02 WIB
Sudah terlewati, AFPI bakal revisi target pinjaman fintech P2P lending tahun 2019
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending melesat hingga paruh pertama 2019. Bahkan realisasi tengah tahun mampu melampaui target pinjaman tahunan yang telah ditetapi oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akumulasi realisasi pinjaman yang telah disalurkan oleh fintech lending sebesar Rp 44,8 triliun per Juni 2019. Nilai ini tumbuh 97,68% year to date (ytd) dari posisi akhir Desember 2018 sebesar Rp 22,66 triliun.

Baca Juga: AFPI minta batas pinjaman fintech P2P lending naik dari saat ini Rp 2 miliar

Padahal tahun lalu, AFPI menargetkan realisasi pinjaman fintech sepanjang 2019 senilai Rp 40 triliun. Melihat target yang sudah tercapai di tengah tahun, Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi menyatakan asosiasi akan merevisi target pinjaman tahun ini.

“Akan kita revisi, tapi belum kita tentukan berapanya. Ini lagi digodok karena masih dibahas di bidang masing-masing. Ada bidang pinjaman produktif, konsumtif, dan syariah. Nah setelah itu baru kita konsolidasikan lagi,” ujar Adrian di Jakarta pada Kamis (22/8).

Kendati demikian, Adrian yakin bisnis pinjaman fintech P2P lending akan semakin deras. Lantaran tidak hanya tumbuh secara organik, industri ini juga tumbuh secara inorganik.

Asosiasi sudah melihat adanya tren P2P lending diajak kerja sama dengan berbagai macam industri. Mulai dari e-commerce hingga sistem pembayaran lainnya.

Baca Juga: Tiga asosiasi fintech bakal membuat kode etik bersama

Ia menilai kerja sama ini akan mempercepat pertumbuhan pinjaman P2P lending. Ia juga memprediksi pertumbuhan secara inorganik masih akan berlangsung hingga tahun depan.

Baru-baru ini PT Kredit Pintar Indonesia yang punya platform P2P lending Kredit Pintar bekerja sama dengan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Kerja sama ini memungkinkan Kredit Pintar menyalurkan pinjaman kepada pengguna dompet digital LinkAja yang dikelola oleh Finarya.

Selain itu, Adrian mengaku masih terdapat beberapa calon pemain P2P lending yang meminta rekomendasi ke asosiasi sebagai syarat mendapatkan tanda daftar dari OJK.

Baca Juga: lndonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) bidik 50.000 pengunjung

Ia bilang ada beberapa calon pemain yang berasal dari daerah seperti Bali. Artinya bila semakin banyak jumlah pemain maka secara otomatis realisasi pinjaman akan semakin bertambah.

Hingga Agustus 2019 ini, OJK sudah memberikan tanda daftar kepada 128 fintech P2P lending. Artinya para pemain ini berstatus legal dan diawasi oleh regulator. Selain itu sudah terdapat 7 entitas dari jumlah tersebut yang berhasil mendapatkan tanda izin dari OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×