Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Deposito masih menjadi pilihan utama para orang kaya atau segmen premium di Indonesia untuk menginvestasikan uangnya. Hasil survei HSBC di tujuh negara Asia mengungkapkan, 95% dari total 385 responden mengaku, hanya menginvestasikan uangnya di deposito. Adapun sisanya, selain di deposito, juga berinvestasi di instrumen investasi lainnya seperti saham.
AVP Investment Sales HSBC Indonesia Alfred Rinaldi mengatakan, meski hasil survei membuktikan deposito masih menjadi pilihan favorit, "Sebenarnya orang-orang kaya ini lebih tertarik berinvestasi ditempat lain, tidak hanya deposito saja," tandasnya.
Alfred bilang, hal itu terlihat dari survei lanjutan dimana 63% responden mengaku, tertarik untuk meningkatkan investasi mereka di instrumen finansial lainnya.
"Jadi bukan mereka tidak mau berinvestasi, tetapi mungkin lebih karena kurangnya pengetahuan mengenai investasi," cetus Alfred.
Alfred menambahkan, dirinya pernah datang ke suatu bank untuk bertanya mengenai investasi. Namun petugas bank langsung menawarkan deposito dengan tawaran akan mendapatkan hadiah menarik. Reksadana dikatakan sedang tidak bagus karena fluktuatif. Padahal reksadana akan selalu fluktuatif. "Di sinilah peran bank dan media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," tandas Alfred.
Hal menarik lainnya dari survei HSBS adalah ternyata Indonesia menempati urutan ketiga segmen premium termuda dengan rata-rata usia 39 tahun. "Kita hanya kalah dari China dan India. Dan yang juga menarik adalah 75% dari responden sudah menikah dan memiliki anak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News