kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini Bahana Artha Ventura targetkan pembiayaan ultra mikro sebesar Rp 700 miliar


Selasa, 11 Februari 2020 / 17:19 WIB
Tahun ini Bahana Artha Ventura targetkan pembiayaan ultra mikro sebesar Rp 700 miliar
ILUSTRASI. CEO PT. Bahana Artha Ventura (BAV) Muhamad Sidik Heruwibowo. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana Artha Ventura (BAV) tahun ini menagetkan penyaluran pembiayaan ultra mikro sebesar Rp 700 miliar. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 600 miliar.

Direktur Utama Bahana Artha Ventura Muhamad Sidik Heruwibowo mengatakan BAV juga saat ini telah menyiapkan strategi untuk mencapai penyaluran pembiayaan ultra mikro tahun ini.

Baca Juga: Erick Thohir rombak lagi direksi BUMN, ini yang diharapkan dari direksi baru Bahana

"Dalam hal pembiayaan kita akan mencari koperasi baru yang memiliki potensi, kita akan kerja sama dengan usaha bersama baik dari departemen sosial kemudian dengan kementerian koperasi dalam rangka mencari potensi koperasi yang bisa dibiayai karena masih banyak potensi itu dan belum sempat kita gali lebih dalam," kata Sidik kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).

Tahun ini Bahana Artha Ventura juga akan memperbesar porsi pembiayaan jangka pendek melalui kerja sama dengan salah satu fintech yaitu Investree. Perusahaan juga akan kerja sama dengan Gandeng Tangan untuk memperluas cakupan penetrasi ke pasar.

Adapun dana yang diinvestasikan sebesar Rp 2,5 miliar untuk jangka panjang. Alasan untuk berinvestasi  dengan Gandeng Tangan karena mempunyai platform UMKM yang cukup lengkap. sehingga ini akan memperluas cakupan penetrasi di sektor UMKM.

"Kita pergunakan juga untuk pemenuhan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Berdasarkan POJK No.35/2019 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura, PMV atau PMV syariah harus memenuhi minimal 15 persen dalam memperdagangkan sahamnya di bursa efek," jelas Sidik.

Baca Juga: Multifinance bisa tarik kendaraan kredit macet pasca putusan MK soal fidusia, asal..

Nantinya Gandeng Tangan ini akan dipergunakan untuk digitalisasi proses pembiayaan Modal Ventura Daerah (PMVD). karena PMVD dari BAV yang berjumlah 25 perusahaan belum tersentuh dengan digitalisasi.

"Untuk equity, kami telah bekerja sama dengan Kaya.id yang merupakan inkubator marketing, kita kerja sama dengan mereka dalam rangka menginkubasi UMKM yang siap naik kelas,"kata Sidik.

BAV anak perusahaan plat merah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) telah menjalin kerjasama dengan 17 BUMN untuk menyalurkan Program Kemitraan guna menopang permodalan UMKM yang menjadi mitra binaannya.

Pinjaman disalurkan ke berbagai sektor mulai dari pertanian, industri, peternakan, perdagangan hingga jasa. BAV menyalurkan pinjaman kemitraan melalui 25 Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) terdiri dari 37 koperasi primer dan 3 lembaga keuangan mikro agribisnis, dengan total outstanding melebihi Rp 500 miliar.

Baca Juga: Ini tanggapan OJK, apabila larangan sita jaminan fidusia itu terjadi

Asal tahu aja, Pada tahun 2019, BAV menyalurkan pembiayaan ultra mikro sebesar Rp 510 miliar, sedangkan pada 2018 sebesar Rp 250 miliar.

Laba perusahaan pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari Rp 4,2 triliun di 2018 menjadi Rp 4,5 triliun di 2019. Adapun outstanding pembiayaan meningkat hampir sebesar 18% dari Rp 1,3 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 1,64 triliun.

Sedangkan untuk rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) berkisar 1%. Pencapaian tersebut menurut Sidik diiringi dengan pertumbuhan pada pembiayaan ultra mikro.

Baca Juga: Larangan sita jaminan fidusia secara paksa bisa menekan bisnis multifinance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×