kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak Begitu Menggembirakan, Cek Kinerja Sejumlah Bank Digital Tahun 2022


Minggu, 19 Maret 2023 / 22:22 WIB
Tak Begitu Menggembirakan, Cek Kinerja Sejumlah Bank Digital Tahun 2022
Tak Begitu Menggembirakan, Cek Kinerja Sejumlah Bank Digital Tahun 2022


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah bank digital telah melaporkan kinerja di sepanjang tahun 2022 lalu. Tercatat tidak semua bank digital mampu mencetak pertumbuhan laba bersih.

PT Bank Jago Tbk (ARTO) misalnya, laba bersih perseroan tampak menurun menjadi Rp 15,91 miliar di tahun 2022, di mana tahun sebelumnya sebesar Rp 86,02 miliar. Penurunan ini sebetulnya akibat penangguhan pajak sebesar Rp 76,8 miliar tahun 2021 karena tahun sebelumnya masih merugi.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengungkapkan untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, pihaknya menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di level 1,8% pada tahun lalu.

Menurut Kharim, Bank Jago berada pada jalur yang tepat dalam membangun fundamental yang kuat.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Stabil, Begini Prospek Kinerja Saham Perbankan Tahun 2023

Perseroan ini akan terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem baru agar bisa menawarkan lifecentric digital financial solution ke lebih banyak orang.

“Untuk tumbuh secara cepat dan solid, kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif. Kami melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago tumbuh berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (17/3).

Sementara, kredit dan pembiayaan Bank Jago melonjak 76% secara tahunan menjadi Rp 9,43 triliun di akhir 2022. Pertumbuhan kredit mendorong pendapatan bunga bersih mencapai Rp 1,35 triliun, tumbuh hingga 129% secara year on year (yoy).

Tingginya kenaikan pendapatan bunga bersih ini tak lepas dari beban biaya bunga yang terjaga rendah yakni sebesar Rp 147 miliar tahun lalu.

“Penyaluran kredit dan pembiayaan dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lain,” terang Kharim.

Biaya dana Bank Jago terjaga rendah lantaran penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) didominasi dana murah dengan rasio 69% per akhir 2022. DPK bank ini tercatat tumbuh 125% yoy menjadi Rp 8,27 triliun. Dana murah melonjak 238% yoy.

Baca Juga: Kinerja Bank Digital Kurang Memuaskan di 2022, Ini Saham Bank yang Bisa Dikoleksi

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih, Bank Jago berhasil meraup laba sebelum pajak sebesar Rp 20 miliar. Pencapaian ini melonjak sekitar 124% dari tahun lalu.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 11,46 miliar sepanjang tahun 2022. Nilai ini tumbuh 100,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi aset, Per Desember 2022 perseroan menyalurkan kredit yang diberikan sebesar Rp 7,77 triliun sementara dari sisi liabilitas Bank Raya menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 9,81 triliun.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia menyampaikan meskipun terdapat penurunan penyaluran kredit, ini menjadi langkah strategis untuk melakukan penataan kembali portofolio bisnis agar fokus kepada pengembangan bisnis digital, khususnya di tengah proses transformasi menjadi bank digital.

“Perseroan terus memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan untuk mewujudkan misi kami memperkuat sinergi ekosistem BRI Group,” katanya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, nilai kredit digital Bank Raya tumbuh sebesar 87,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 917,89 miliar.

Di samping itu, total simpanan digital membukukan Rp 616,07 Miliar. Rasio gross NPL juga menunjukkan perbaikan yaitu sebesar 2,90% lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,98%.

“Pendapatan recovery menembus angka Rp 562,1 Miliar tumbuh 984,7% dari tahun sebelumnya," jelasnya.

Baca Juga: Kredit dan DPK Tumbuh, Begini Kinerja Bank Jago Sepanjang Tahun Lalu




TERBARU

[X]
×