Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Tradisi mudik di hari raya Idul Fitri sepertinya membawa berkah bagi perusahaan penjamin resiko. Tak terkecuali PT Asuransi Takaful Umum. Pasalnya, Takaful Safari, paket asuransi perjalanan kerjasama Takaful dengan salah satu operator telepon seluler yang terjalin selama tiga tahun belakangan ini kerap membuahkan hasil yang menggembirakan.
Buktinya, tahun 2009 lalu saja, Takaful berhasil meraup premi Rp 400 juta dari program ini. “Nah, tahun ini ditargetkan tumbuh 15%-20% atau sekitar Rp 500 juta,” ujar Direktur Operasional Takaful Maad Santani kepada KONTAN, Rabu (11/8).
Optimisme ini bukan mustahil mengingat upaya Takaful dalam menjaring nasabah cukup praktis. Yakni, mendaftar lewat pesan singkat atau short message service (SMS) ke provider telepon seluler berlangganan rekanan Takaful. Pembayaran premi pun ditangguhkan ke tagihan telepon yang bersangkutan.
Tidak hanya itu, ongkos premi relatif murah, yaitu Rp 10.000 dengan manfaat yang dapat diperoleh tertanggung sebesar Rp 50 juta-Rp 100 juta. “Perjalanan mudik pun menjadi lebih terjamin karena Takaful meng-cover resiko perjalanan hingga 10 hari,” katanya.
Selama menjalin kerjasama Takaful dengan provider telepon seluler berlangganan ini, Maad mengaku, premi Takaful Safari mengalami pertumbuhan signifikan setiap tahunnya, yakni 15%-20%.
Namun demikian, secara keseluruhan, premi perlindungan perjalanan perusahaan asuransi syariah tersebut hanya berkisar 10%. Pun, jika kenaikannya tembus 20%, hanya terjadi pada momentum tertentu, seperti libur anak sekolah, hari raya keagamaan, dan pergantian tahun.
Sebelumnya, Presiden Direktur Asuransi Takaful Umum Dadang Sukresna bilang, permintaan perlindungan perjalanan masih menjadi kebutuhan jangka pendek. Maklum, kebanyakan orang memang belum menyadari betul manfaat dari asuransi perjalanan.
Di 2010 ini, Takaful membidik penerimaan premi Rp 200 miliar. Dari angka tersebut, kontribusi premi perlindungan perjalanan masih imut, yakni antara 5%-7,5% dari total perolehan premi. Makanya, produk ini masih masuk dalam kategori produk perlindungan kecelakaan atau personal accident. “Sumbangan premi Takaful masih didominasi asuransi properti dan kendaraan bermotor,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News