Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test
JAKARTA. Bisa jadi pundi-pundi premi PT Asuransi Takaful Umum bakal tergerus tahun ini. Maklum saja, klaim yang harus mereka bayarkan melonjak tinggi tahun ini.
Hingga semester pertama 2010 saja, jumlah klaim kotor asuransi kerugian syariah itu melompat setinggi 140% menjadi Rp 48 miliar. Pada semester pertama tahun lalu nilai klaim yang dibayarkan Takaful hanya Rp 20 miliar.
Presiden Direktur Asuransi Takaful Umum Dadang Sukresna menjelaskan, klaim terbesar berasal dari jaminan risiko kerugian properti. "Tuntutan ganti rugi terbesar seperti pasca-gempa bumi di Padang, Sumatera Barat dan perlindungan terhadap risiko kerugian beberapa pabrik, termasuk kebakaran busway beberapa waktu lalu," ujarnya Rabu (4/8). Klaim lainnya juga datang dari asuransi kendaraan bermotor, dan pengangkutan kapal (marine cargo).
Di sisi lain, pendapatan premi Takaful Umum masih rada seret. Dari target premi tahun ini sebesar Rp 250 miliar, hingga pertengahan, Takaful Umum baru bisa meraih premi Rp 75 miliar.
Toh begitu, Dadang tetap yakin target tersebut masih bisa kesampaian. “Kami akan menggenjot sisa target premi, karena penutupan premi dengan nilai yang besar itu justru ada di semester kedua ini,” tuturnya.
Dadang mengatakan, produk asuransi properti dan kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang premi terbanyak masing-masing 30% dari total penerimaan premi Takaful. Sisanya, produk asuransi marine cargo, rangka kapal, dan kecelakaan diri.
Kenaikan nilai pembayaran klaim juga terjadi PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Sebelumnya, Direktur Teknis Adira Insurance Pratomo mengaku, kenaikan nilai klaim terjadi seiring pertumbuhan pendapatan premi yang signifikan.
Pembayaran klaim Adira Insurance meningkat 13,7% dari Rp 130,6 miliar di semester pertama 2009 menjadi Rp 148,6 miliar di semester pertama tahun ini.
“Tetapi, pertumbuhan premi memang biasanya diikuti dengan kenaikan klaim. Per Juni, premi Adira Insurance tembus Rp 500 miliar atau naik 45% dari periode yang sama tahun lalu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News