kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tantangan industri asuransi jiwa yang bermain di lini bisnis unitlink tahun ini


Rabu, 08 Januari 2020 / 23:32 WIB
Tantangan industri asuransi jiwa yang bermain di lini bisnis unitlink tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi pemasaran atau marketing produk unitlink Prime Invest dari Asuransi AIA Indonesia. KONTAN/Daniel Prabowo/14/07/2009


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperingatkan kepada perusahaan asuransi jiwa yang bermain di lini bisnis unitlink perihal berbagai tantangan di tahun ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, tantangan yang akan dihadapi ke depannya terkait dengan produk unitlink adalah semakin perlunya kehati-hatian dalam pengelolaan investasi.

 Mitigasi risiko likuiditas melihat kondisi pasar modal yang masih cukup berpengaruh dengan adanya perang dagang antara negara Amerika Serikat (AS0 dan China, serta ketegangan situasi Timur Tengah saat ini.

Baca Juga: Unitlink dan Reksadana, mana yang lebih unggul di tahun 2019?

"Selain itu, masih rendahnya tingkat penetrasi asuransi jiwa yang menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi masih sangat rendah juga menjadi tantangan lainnya," kata Togar kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).

Menurut Togar, untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masing-masing perusahaan asuransi jiwa di antaranya: perlu memiliki dan mengaplikasikan manajemen risiko yang baik serta melakukan perhitungan yang cermat dan akurat.

Tujuannya agar produk yang ditawarkan kepada masyarakat tersebut nantinya tidak merugikan masyarakat dan juga perusahaan.

"Perlunya memberikan pelatihan kepada para tenaga pemasar agar dapat menjelaskan secara baik dan rinci sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan tidak ada kesalahpahaman terkait produk asuransi unit link yang ditawarkan dikarenakan produk unit link merupakan produk asuransi yang lebih kompleks karakteristiknya dibandingkan dengan produk tradisional," jelas Togar.

Selain itu, perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya berasuransi, khususnya untuk produk unitlink di mana produk tersebut tidak hanya untuk memberikan perlindungan jiwa, tetapi juga dapat digunakan untuk berinvestasi.

Baca Juga: Kenali Hal-Hal Berikut Sebelum Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Bagi Keluarga

Sampai dengan akhir tahun 2020, AAJI tetap optimistis bahwa industri asuransi jiwa akan terus mengalami pertumbuhan yang positif. Pendapatan premi di tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sekitar 10% - 14% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

AAJI memperkirakan premi produk unitlink masih menjadi produk yang dominan dalam jangka panjang dibandingkan produk asuransi tradisional.

Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang lebih memilih produk yang fleksibel dan praktis di mana dengan memilih produk asuransi unitlink maka akan mendapatkan manfaat proteksi sekaligus investasi untuk jangka panjang, walaupun karakteristik produknya lebih kompleks dibandingkan produk tradisional.

Sebagai informasi, Produk asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink masih memiliki kontribusi yang besar terhadap total premi Kuartal III 2019 sebesar Rp 171,83 triliun.

Berdasarkan data AAJI periode Kuartal III 2019, total premi Asuransi Jiwa dari unit link menyumbang porsi 63% terhadap total premi sedangkan premi tradisional menyumbang porsi sebesar 37% terhadap total premi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×