Reporter: Lidya Panjaitan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kendati perolehan laba dan pembiayaan di semester I tahun ini meningkat, BNI Syariah memastikan target aset tahun ini bakal meleset. Dalam rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI Syariah mematok target sebesar Rp 22 triliun hingga akhir tahun.
"Tapi sampai sekarang kami baru mengumpulkan Rp 20,8 triliun. Dalam waktu empat bulan target tersebut tidak mungkin dapat dipenuhi," jelas Dinno Indiano, Direktur Utama Bank BNI Syariah, Jumat (7/8).
BNI Syariah kesulitan merealisasikan target di tengah perlambatan ekonomi. Menurut Dinno, dengan kondisi ekonomi saat ini, BNI Syariah tidak bisa bergerak terlalu cepat.
Dalam situasi sekarang, BNI Syariah fokus menjaga kualitas pembiayaan dengan menahan laju non performance finance (NPF) gross tetap berada di bawah 3%.
Hingga saat ini, NPF gross BNI Syariah berada di angka 2,42%. "Meski terjadi kenaikan NPF secara year on year (yoy), bila NPF-nya tetap terjaga maka laba kami akan tetap tercapai," tutur Dinno.
BNI Syariah menetapkan laba sebesar Rp 163 miliar hingga akhir tahun. Bila laju NPF bisa ditahan, Dinno optimistis laba tahun ini bisa mencapai Rp 200 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News