kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Target dua digit asuransi umum


Rabu, 04 Januari 2017 / 06:28 WIB
Target dua digit asuransi umum


Reporter: Dina Farisah, Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum yakin pendapatan premi di 2017 bakal tumbuh. Hal ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tak tanggung-tanggung, asuransi umum yakin pendapatan premi bakal naik dua digit.

Semisal, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memperkirakan bisa mencatat pendapatan premi naik 10%-15% di 2017. Direktur Jasindo Syarifudin mengatakan, sepanjang 2016, Jasindo memperoleh premi Rp 5,6 triliun.

Dengan perkiraan tersebut, maka jumlah premi yang bisa diraup Jasindo di tahun ini Rp 6,1 triliun-Rp 6,4 triliun. Namun di 2017, Jasindo memperkirakan, kucuran investasi pada perusahaan skala besar belum tumbuh tinggi.

Hal ini berdampak pada laju bisnis asuransi kerugian segmen korporasi. Pertumbuhan premi di segmen tersebut tidak sampai 10% pada tahun ini. "Masih tumbuh meski agak berat," kata Syarifudin.

Pasar ritel tumbuh

Sementara, di pasar ritel menawarkan potensi yang lebih baik. Sebab daya beli masyarakat akan meningkat dari 2016. Maka, Jasindo mengerek porsi premi segmen ritel menjadi 35% dari 30% di 2016.

Pemain asuransi umum lain, PT Asuransi Jasa Tania (Jastan) berani memasang target pertumbuhan premi 16%. Secara nominal, premi yang dikejar senilai Rp 339 miliar.

Direktur Jastan Ade Zulfikar bilang, Jastan memiliki sejumlah strategi bisnis. Seperti mendekatkan diri dengan calon nasabah di beberapa daerah. Untuk itu, Jastan berencana membuka tiga kantor pemasaran baru.

"Kami akan buka di Sumatra, Kalimantan dan Jabodetabek," kata Ade. Perolehan premi Jastan sendiri masih akan ditopang oleh lini bisnis asuransi properti yang mencapai sekitar 50%.

PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) pun yakin mencatatkan pertumbuhan premi di atas 10%. Meliani Setiawan Chief Financial Officer Adira Insurance menyebut, pendapatan premi di di tahun lalu mencapai Rp 2,2 triliun. Asuransi otomotif akan menopang bisnis Adira Insurance.

"Mungkin kontribusinya masih akan mencapai 55% dari total premi," kata dia.

Selain itu, Adira akan menggeber asuransi seperti properti, kesehatan, dan perjalanan. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) pun yakin premi bakal tumbuh 42% menjadi Rp 500 miliar di tahun ini. Salah satu penopangnya pada lini asuransi kebakaran yang menyumbang 80% dari total premi AHAP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×