Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa diperkirakan masih akan melanjutkan tren kinerja yang positif di tahun depan. Namun ada tantangan yang harus dihadapi di 2018 nanti.
Adi Purnomo Wijaya Kepala Departemen Kode Etik dan Best Practices Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan di tahun depan, perolehan total premi di bisnis ini bisa mencapai Rp 223,27 triliun. Angka ini lebih tinggi 15,57% dari proyeksi sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 193,19 triliun.
Ia mengakui proyeksi pertumbuhan di tahun depan lebih rendah ketimbang perkiraaan di 2017 ini. Dimana untuk tahun ini, pertumbuhan total premi diprediksi bisa menembus 16,2% ketimbang capaian 2016.
Adi beralasan, tahun 2018 mulai menjadi ajang pemasan untuk menyongsong tahun politik. Termasuk di tahun depan juga ada beberapa pilkada serentak yang dilakukan. "Jadi sepertinya akan sedikit lebih konservatif dengan potensi wait and see dalam pembelian asuransi," kata dia, Kamis (16/11).
Namun bukan berarti tak ada peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk mendorong bisnis. Ia menilai, perusahaan asuransi jiwa tetap akan melakukan sejumlah cara semisal terus berinovasi meracik produk baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di samping itu, ia menyebut upaya untuk terus meningkatkan teknologi di dalam bisnis ini pun bisa turut menopang pertumbuhan. Proses yang lebih cepat dan peningkatan layanan yang diberikan, diharapkan bisa makin meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News