kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target transaksi uang elektronik tumbuh dua digit


Selasa, 07 Februari 2017 / 06:05 WIB
 Target transaksi uang elektronik tumbuh dua digit


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank penyedia layanan uang elektronik optimistis transaksi non tunai bakal naik dua digit di tahun ini. Sejumlah bank papan atas menargetkan jumlah maupun volume transaksi pada tahun ini tumbuh di atas 18%.

Ambil contoh Bank Negara Indonesia (BNI). Dadang Setiabudi, Senior Executive Vice President Teknologi Informasi BNI bilang, pihaknya menargetkan kenaikan sebesar 65% untuk jumlah kartu. "Serta 40% untuk peningkatan volume transaksi, kata Dadang kepada KONTAN, Senin (6/2).

Strategi BNI adalah dengan meningkatkan penggunaan TapCash di jaringan jalan tol, commuter line, Trans Jakarta, dan area lain seperti pembayaran parkir, tempat-tempat wisata, dan merchant. Sampai akhir 2016, BNI telah merilis 800.000 kartu Tap Cash dengan nilai transaksi Rp 40 miliar.

Sementara, Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Perbankan dan Teknologi Bank Mandiri menyebut, target kenaikan uang elektronik tahun ini mencapai 30%. Jalan tol hingga kini masih menjadi penyumbang terbesar bisnis uang elektronik Bank Mandiri dengan kontribusi 30% dari volume transaksi.

Adapun Santoso Liem, Direktur Bank Central Asia (BCA) bilang, secara persentase pertumbuhan BCA akan sedikit lebih rendah dari industri. Hal ini, karena pangsa pasar BCA sudah cukup besar dan masih menjadi pemain besar. Kami memperkirakan tumbuh 18% tahun ini, kata Santoso.

Alat pembayaran di merchant-merchant juga kian beragam, sehingga alat-alat pembayaran lainnya juga bertumbuh. Sampai akhir 2016, BCA sudah menerbitkan 10 juta uang elektronik dengan jumlah transaksi 110 juta kali.

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, di tahun 2016 jumlah uang elektronik naik 49,22% menjadi 51,20 juta kartu. Sedangkan penerbit uang elektronik yang terdaftar mencapai 20 perusahaan, terdiri dari sembilan bank dan 11 dari perusahaan telekomunikasi.

Secara total, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 33,69% menjadi Rp 7,06 triliun per akhir 2016 dibandingkan akhir 2015 yang senilai Rp 5,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×