Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank DKI mematok laba bersih sampai akhir tahun bisa mengalami kenaikan sebesar 10% atau sebesar Rp 511,5 miliar. Untuk mencapai target tersebut perseroan akan melakukan beberapa upaya.
Pertama Bank DKI akan memindahkan fokus penyaluran kredit dari sektor korporasi ke sektor ritel, UMKM dan bisnis linkage. “Untuk bisnis linkage, Bank DKI akan masuk ke pembiyaaan BUMD seperti PD Pasar Jaya,” ujar Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi, Rabu (2/9).
Selama ini menurut Kresno, proporsi kredit ke sector korporasi adalah sebesar 32%. Untuk consumer adalah sebesar 27% dan sisanya sebesar 30% adalah masuk kredit ritel. Sampai akhir tahun, Kresno memprediksi kredit naik 4,6%.
Sebagai informasi pada semester pertama 2015, tercatat kinerja Bank DKI masih kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dengan laba bersih Bank DKI yang mengalami penurunan sebesar 79,22% menjadi Rp 85 miliar.
Penurunan laba bersih ini salah satunya disebabkan karena beban operasional Bank DKI naik signifikan yaitu hampir mencapai 100% menjadi Rp 876 miliar. Kenaikan beban ini tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan bunga bersih yaitu sebesar 12,03% menjadi Rp 1,01 triliun.
Pada semester I-2015 tercatat juga kredit Bank DKI secara year to date mengalami penurunan sebesar 4,01% menjadi Rp 21 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
