Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Taspen keranjingan berinvestasi langsung ke sektor infrastruktur. Setelah resmi jadi salah satu pemegang saham PT Waskita Toll Road (WTR), pengelola dana pensiun aparatur sipil negara ini mengincar penempatan dana perusahaan lain.
Menurut Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah, potensi sektor infrastruktur masih besar apalagi pemerintah tengah menggenjot pembangunan di sektor ini. Sebelumnya Taspen sudah memiliki saham di perusahaan pengelola jalan tol ruas Tangerang-Merak, PT Marga Mandalasakti sebesar 2%. Baru-baru ini, Taspen membenamkan dana di WTR Rp 2 triliun atau setara 16,6% saham.
Ke depan, Iman menyebut, Taspen mengincar perusahaan yang akan masuk ke program Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). Pemerintah mengantongi 1.060 nama perusahaan yang dari sisi ekuitas belum kuat.Nantinya, pemerintah menyaring perusahaan tersebut ke dalam daftar prioritas PINA.
Nah, sari situ, Taspen akan menyeleksi lagi berdasarkan kriteria tertentu. Salah satunya imbal hasil.
Iman bilang dari investasi WTR, Taspen ditawari Internal Rate of Return (IRR) 14%. "Potensi berikutnya dari PINA kami cari IRR lebih tinggi, kalau bisa mendekati 17%," kata Iman, pada pekan lalu.
Taspen juga akan menilik aspek keamanan perusahaan dan proyek. Perusahaan ini juga memperhatikan status proyek.
Menurut Iman, proyek dengan status greenfield butuh waktu lama sampai menghasilkan return investasi. "Makanya kami harus mixing antara proyek yang masih greenfield dan masuk tahap brownfield," ungkap dia.
Iman belum menyebut nilai investasi baru yang akan dikucurkan Taspen. "Sangat tergantung ketersediaan proyek," ujar dia.
Yang pasti, Taspen masih cukup ruang menggenjot investasi di instrumen tersebut. Ia menggambarkan, perusahaan pelat merah tersebut saat ini memiliki dana kelolaan sebanyak Rp 170 triliun. Terdiri Rp 95 triliun di program dana pensiun dan Rp 75 triliun di program tabungan hari tua.
Dari dana tersebut, porsi penempatan langsung baru 2% dari total dana program pensiun dan 1% di program THT. Padahal Taspen bisa mengalokasikan 10% dari masing-masing program.
Iman menambahkan Taspen mengincar penempatan langsung di dua sektor lain yakni properti dan jasa keuangan. Namun, investasi properti kurang bergairah. Dus, Taspen akan menunggu perbaikan kondisi pasar sebelum mengambil keputusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News