kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Taspen kerek porsi investasi langsung


Senin, 02 Januari 2017 / 06:13 WIB
Taspen kerek porsi investasi langsung


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Taspen bakal meningkatkan porsi investasi di instrumen penempatan langsung. Setidaknya Taspen akan menjadi pemegang saham di dua perusahaan pada tahun ini.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, selama ini penetrasi Taspen di instrumen penempatan langsung memang masih minim. Meski begitu, secara perlahan komposisi investasi langsung mulai merangkak. Dari hanya sebesar 0,5% di akhir 2015 lalu meningkat jadi 1,5% di tahun 2016 yang baru saja berakhir.

Sedangkan di tahun ini, penempatan dana di investasi langsung diharapkan bisa naik lagi menjadi sekitar 2,5%-3% dari total investasi. Porsi investasi sebesar itu setara dengan sekitar Rp 5,8 triliun.

Salah satu incaran Taspen pertama untuk menggenjot investasi langsung adalah anak usaha PT Waskita Karya Tbk yakni PT Waskita Toll Road. "Kami sudah menyiapkan dana Rp 2 triliun untuk masuk ke sana," kata Iqbal, pekan lalu.

Dengan dana sebesar itu, porsi saham yang bisa digenggam BUMN pengelola uang pensiun aparatur sipil negara ini diperkirakan bisa mencapai 16%.

Langkah Taspen berinvestasi di Waskita Toll Road untuk memanfaatkan upaya pemerintah dalam mendorong proyek-proyek infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, prospek bisnis jalan tol menjadi kesempatan yang sayang untuk dilewatkan.

Peluang meningkatkan portofolio penempatan langsung juga berasal dari rencana konversi mandatory convertible bond (MCB) PT Reasuransi Indonesia Utama alias Indonesia Re.

Taspen memiliki MCB di Indonesia Re sebesar Rp 300 miliar. Jika dana obligasi tersebut dikonversi menjadi saham, Iqbal mengatakan, jumlahnya akan setara dengan 12% kepemilikan saham di perusahaan reasuransi plat merah tersebut.

Taspen menilai, potensi bisnis reasuransi cukup cerah. Apalagi, adanya aturan perusahaan asuransi untuk memprioritaskan kapasitas yang dimiliki perusahaan reasuransi lokal untuk berbagi risiko.

Taspen juga melihat ada perkembangan pasar asuransi yang masih sangat besar untuk terus bertumbuh. Memantau risiko Peningkatan porsi investasi penempatan langsung diharapkan bisa memberikan imbal lebih tinggi untuk mendorong kinerja Taspen.

Porsi investasi langsung saat ini masih jauh di bawah batas maksimal yakni 10% untuk dana program pensiun, dan 5% dari program tabungan hari tua. Meski begitu, Taspen juga harus cermat dan berhati-hati mengingat risiko terbilang besar.

"Karena itu, kami prioritaskan pada proyek-proyek yang secara risiko cukup terkendali," ungkap Iqbal.

Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah menambahkan, akan ada penanaman atau penambahan modal di perusahaan lain. Namun, Taspen masih memantau potensi yang ada. Perusahaan ini memprioritaskan pada sektor infrastruktur, properti dan keuangan.

Akhir tahun 2016, Taspen menambah porsi kepemilikan saham di PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) dengan mengakuisisi saham yang dimiliki PT Pos Indonesia. "Sedangkan Taspen Life belum ada rencana menyuntik modal lagi karena kami lihat kapasitasnya masih cukup besar," ujar dia.

Selain itu, Taspen juga masih mengevaluasi penempatan investasi langsung di perusahaan lain. Investasi di perusahaan yang dinilai sudah kurang menguntungkan akan dikurangi secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×