kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tekan Angka Kredit Macet, Kredivo Gunakan Teknologi AI


Kamis, 26 Oktober 2023 / 14:10 WIB
Tekan Angka Kredit Macet, Kredivo Gunakan Teknologi AI
ILUSTRASI. Platform kredit digital, Kredivo, menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) sebagai upaya menekan angka kredit macet atau non performing financing (NPF).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform kredit digital, Kredivo, menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) sebagai upaya menekan angka kredit macet atau non performing financing (NPF).

SVP, Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan, teknologi AI dan machine learning digunakan untuk bisa memvalidasi user secara real time dengan mengetahui sebenernya sebenarnya kredit macet seseorang itu berapa secara akurat.

"Jadi, memprediksi behaviour atau perilaku mereka seperti apa. Dengan demikian, peluang untuk mereka macet itu lebih kecil. Jadi, kami melakukan mitigasi risikonya seperti itu," ucapnya di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (25/10).

Baca Juga: Kredivo Lakukan Pengawasan Ketat Transaksi Lewat Paylater

Indina menerangkan dengan strategi yang dilakukan tersebut, Kredivo bisa menekan angka kredit macet atau NPF di bawah 5% sejauh ini.

Indina bilang, Kredivo melakukan pengawasan yang ketat terhadap nasabah yang bertransaksi lewat Buy Now Pay Later (BNPL). Dia mengatakan pengawasan yang diterapkan juga untuk mengantisipasi fraud.

Ada beberapa langkah monitoring fraud. Hal itu bukan hanya diterapkan ketika nasabah mendaftar saja, terus dilihat layak atau tidak diberikan pinjaman, melainkan juga dilakukan di level transaksi. 

"Misalnya, kami melihat ada indikasi fraud di pattern transaksi tersebut, tentu kami akan blokir transaksinya. Dengand demikian, transaksi tidak bisa diteruskan," kata Indina.

Untuk melaksanakan pengawasan secara ketat, Indina bilang pihaknya membuat tim khusus, yakni fraud investiagator

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×