Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi metaverse juga bisa dimanfaatkan perbankan dalam meningkatkan layanan di era digital. Sebab bisa memengaruhi interaksi bank dengan nasabah.
Co-Founder dan Chief Editor digitalbank.id Safaruddin Husada menyatakan, saat ini sudah banyak bank di luar negeri mulai dari KB Kookmin Bank, Industrial Bank of Korea, NH Nonghyup dan Hana Bank menyatakan masuk ke metaverse untuk meningkatkan layanannya pada nasabah.
Kemudian Bank of America, BNP Paribas lalu Bank of Kuwait dan terakhir Mecrobank di Swedia. Sedangkan di Indonesia, perbankan masih melihat metaverse sebagai hype semata.
Andes Rizky, founder yang juga Managing Director Shinta VR bilang, metaverse bisa menguntungkan bagi industri perbankan. Lantaran mampu menciptakan pengalaman baru (new experience) yang mendalam sehingga bisa memuaskan pelanggan (customer satisfaction).
“Satu studi, mengungkapkan bahwa pengalaman baru membuat pelanggan lebih bahagia daripada objek fisik. Perusahaan yang lebih memprioritaskan pengalaman daripada produk/fitur memiliki kemungkinan rujukan 200% lebih besar dan loyalitas pelanggan 25% lebih banyak,” ujarnya secara virtual pada Rabu (26/1).
Baca Juga: Diramal Makin Cerah, RI Punya TokoNFT Perusahaan Pengembang Metaverse
Teknologi metaverse dengan pengalaman imersifnya mampu mengaburkan batas antara kenyataan dan dunia virtual. Misalnya, bank bisa mencoba menjangkau nasabah baru yang tidak dapat (atau tidak mau) pergi ke cabang dan masih menawarkan pengalaman yang imersif.
Survei terkait kebiasaan nasabah perbankan ketika masa pandemi yang dipublikasikan MarkPlus, Inc. (2020) menyebutkan intensitas komunikasi antara bank dan nasabah cenderung mengalami penurunan di masa pandemi virus corona (Covid-19).
“Di metaverse aktivitas transaksi sederhana seperti pengiriman uang dapat dikelola di jendela teller bisa juga diwujudkan, sementara avatar karyawan di dalam ruang VIP virtual dapat membantu klien menganalisis atau merancang portofolio investasi bagi pelanggan. Ini bisa menjadi new experience tersendiri bagi nasabah,” kata Andes.
Sedangkan, pakar transformasi digital yang juga doktor pertama di Indonesia di bidang transformasi digital Dr. dr. Bayu Prawira Hie, MBA mengatakan, teknologi metaverse sangat tepat digunakan bank-bank yang punya layanan priority banking atau private banking.
“Teknologi metaverse diyakini akan mampu memberikan pengalaman baru (new experience) bagi nasabah perbankan, khususnya nasabah prioritas dan private banking. Dalam beberapa tahun ke depan diyakini banyak bank di Indonesia akan masuk ke metaverse,” jelasnya.
Baca Juga: Bitaverse, Marketplace Metaverse Lokal Pertama Tanah Air dari Dentsu Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News