Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA.Meski kondisi perekonomian nasional belum pulih benar, asuransi umum syariah di Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan. Dari segi premi dan aset, asuransi syariah terpantau bertumbuh dua digit.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), premi bruto asuransi syariah per 2015 masih tumbuh 10,87%. Aset dan investasi pun masih tumbuh masing-masing sebesar 13,14% dan 12,53%.
Hal ini sejalan dengan permintaan terhadap produk-produk syariah yang terus meningkat. Peningkatan terjadi seiring dengan masifnya informasi mengenai manfaat perekonomian syariah. Karena alasan ini, Adira Insurance, melalui unit usaha syariah berupaya menjawab kebutuhan masyarakat terhadap produk asuransi syariah yang semakin beragam.
Sharia Division Head Adira Insurance, Bimo Kustoro, mengatakan, salah satu produk unggulan yang sedang gencar dipasarkan yaitu produk asuransi perjalanan syariah (Travellin Syariah). Produk ini diperuntukkan bagi jamaah haji dan umrah. Produk ini menggunakan akad wakalah bil ujroh.
"Travellin Syariah memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam bentuk asuransi ketidaknyamanan dalam perjalanan, perlindungan terhadap risiko kecelakaan, dan perlindungan kesehatan saat peserta dalam perjalanan ke tanah suci," ujar Bimo melalui keterangan pers yang diterima KONTAN, Jumat (7/10).
Bimo menambahkan, Travellin Syariah memberikan perlindungan menyeluruh dan tepat guna kepada para jamaah haji dan umrah yang dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Produk anyar ini akan didistribusikan melalui agen atau biro perjalanan yang menjadi mitra perusahaan. "Kami optimistis perolehan premi Travellin Syariah mampu mencapai Rp 5 miliar setiap tahun," terang Bimo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News