kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Telkom siap sediakan jaringan NPG


Kamis, 16 Desember 2010 / 08:19 WIB


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) siap menyediakan layanan interkoneksi bagi perbankan apabila rencana penggabungan jaringan nasional automated teller machine atawa anjungan tunai mandiri (ATM) terealisasi.

Untuk menyatukan seluruh jaringan ATM, Telkom mengakuvtidak akan menemui kesulitan. Pasalnya, BUMN Telekomunikasi itu selama ini telah menyediakan layanan interkoneksi bagi sebagian besar perbankan di tanah air.

“Kami sangat siap, enggak ada kesulitan. Selama ini sebagian besar jaringannya kan menggunakan Telkom semua,” kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia kepada KONTAN, Rabu (15/12). Artinya, sebagian besar jaringan yang digunakan oleh tiga operatorvpenyedia jasa ATM, yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), PT Rintis Sejahtera (Prima) dan PT Daya Network Lestari (ALTO) juga menggunakan Telkom. Oleh karena itu, Telkom tidak melakukan persiapan khusus untuk menghadapi rencana penyatuan ATM tersebut.

“Ini kan sudah berjalan, jadi tinggal meneruskan saja,” ujar Eddy. Ke depan, menurut Eddy, perlu dibahas mengenai biaya interchange atas interkoneksi jaringan ATM tersebut. Hal itu perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak, baik Bank Indonesia, perbankan, operator ATM, serta Telkom.

Asal tahu saja, Telkom melalui anak usahanya Sigma Caraka mempunyai brand ATM Link. ATM Link ini mengoperasikan jaringan milik bank-bank Himpunan bank negara (Himbara). Agar memenuhi persyaratan untuk menjadi salah satu operator ATM, saat ini Sigma tengah mengurus perizinan ke Bank Indonesia (BI).

“Sigma itu anak usaha Telkom, jadi kalau soal regulasi kami akan mengikuti semuanya. Kalau mungkin ada beberapa persyaratan yang belum, ya kami tinggal melengkapi saja dan itu sedang proses,” tutur Eddy. Namun, Eddy tidak menjelaskan lebih jauh mengenai persyaratan yang masih kurang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×