Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas PT BNI Syariah masih longar. Tecermin dari financing to deposit ratio (FDR) per Agustus hanya sebesar 80,14%. Direktur Keuangan BNI Syariah Wahyu Avianto bilang saat ini pertumbuhan himpunan dana pihak ketiga (DPK) lebih besar dibandingkan pembiayaan.
"Lebih besar pertumbuhan DPK daripada pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan sekarang lebih banyak ke segmen komersial dengan pertumbuhan sekitar 45,15% year on year (yoy) dengan fokus pada sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur khususnya BUMN," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Rabu (3/10).
Lanjut Wahyu, pertumbuhan pembiayaan dari anak usaha Bank BNI sebesar 17,68% yoy menjadi Rp 26,6 triliun. Sementara DPK tumbuh lebih kencang 21,9% yoy menjadi Rp 33,08 triliun.
BNI Syariah ingin mengendalikan likuiditas dengan target FDR di level 81,69% di penghujung tahun. Guna mencapai target tersebut, manajemen mengiapkan berbagai langkah.
Mulai dengan menjaga pertumbuhan tabungan Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar per bulan. Tabungan ini akan dihimpun melalui tabungan wadiah dan tabungan haji.
"Mengoptimalkan sharia Channeling Office (SCO). Serta meningkatkan kerjasama transaksional dengan berbagai institusi. Selain itu, primary, secondaryz dan tertiary reserves juga selalu dijaga di atas limit yang telah ditetapkan," pungkas Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News