kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini strategi BRI Syariah untuk jaga likuiditas


Rabu, 03 Oktober 2018 / 18:51 WIB
Ini strategi BRI Syariah untuk jaga likuiditas
ILUSTRASI. Pencatatan saham BRI Syariah (BRIS)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Syariah Tbk (BRIS) berupaya menjaga likuiditas. Untuk itu, anak usaha BRI ini telah menyiapkan berbagai strategi.

Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani, menyatakan hingga akhir tahun BRI Syariah menargetkan dapat menjaga rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau financing to deposit ratio (FDR) di level 80%-82%.

"Dengan kondisi ekonomi saat ini, bank dituntut untuk dapat menjaga likuiditas. Upaya menjaga likuiditas dilakukan dengan melakukan peningkatan penghimpunan dana," ujar Indri kepada Kontan.co.id, Rabu (3/10).

Indri menambahkan, pihaknya akan menghimpun dana lewat kerjasama dengan institusi pemerintahan dan lembaga pendidikan maupun kesehatan dalam pengelolaan payroll dan cash management system (CMS).

Selain itu, BRI Syariah juga akan menghimpun dana lewat kerjasama dengan e-commerce sebagai bank pilihan untuk bertransaksi. Juga fokus pada himpunan dana murah (CASA) melalui berbagai event serta promosi.

Indri menyatakan likuiditas Bank BRI Syariah per akhir bulan Agustus 2018 masih berada dalam kondisi baik.

"FDR Bank BRI Syariah pada saat ini masih bergerak di kisaran 76%-78%. Kondisi tersebut masih inline dengan kondisi industri perbankan syariah," jelas Indri.

Asal tahu saja, data OJK per Juli 2018, FDR bank Syariah berada di posisi 79,45%. Kondisi ini turun dari 80,51% di posisi Juli 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×