Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Secara rinci, fasilitas kredit tersebut difokuskan untuk pembiayaan proyek-proyek power-plant, jalan tol, pelabuhan laut dan pelabuhan udara. Menurutnya, sektor-sektor tersebut merupakan sektor prospektif yang memiliki multiplier-effect guna mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi.
“Di luar dari sektor tersebut kami akan melihat secara case by case,” ujar Indah.
Adapun, ia juga melihat kualitas kredit korporasi Bank Mandiri yang di antaranya merupakan kredit BUMN, terjaga dengan dengan baik. NPL kredit korporasi per Desember 2023 sebesar 0,38% dari total kredit dengan tren yang terus menurun.
Indah menegaskan dalam menjaga kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal, Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit terutama kepada debitur baru.
Baca Juga: Wah 3 Bank BUMN Masuk Daftar Pelanggar Penyalur KUR
“Monitoring kinerja keuangan debitur secara berkala, serta selalu memperhatikan kondisi pasar serta sektor usaha debitur,” tambahnya.
Sedikit berbeda, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) justru mencatat ada penurunan dalam penyaluran kredit ke perusahaan-perusahaan BUMN. BRI mencatat kredit yang diberikan untuk perusahaan BUMN turun 3,89% secara tahunan menjadi Rp 61 triliun.
Secara rinci, kredit paling besar disalurkan untuk Perum Bulog yang mengalami kenaikan sekitar 186,88% menjadi Rp 8.05 triliun. Terbesar kedua adalah kredit untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 7,22 triliun, meski turun 22,7% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News